Senin, 06 Agustus 2018

Motivasi keluarga

🍒 Kisah inspiratif
                                         
Seorang anak Bertengkar dengan Ibunya dan Meninggalkan Rumah.

Saat berjalan tanpa tujuan Ia Baru Sadar bahwa Ia sama Sekali tidak Membawa uang.
Ia Lapar sekali, ingin makan Semangkok Bakmi

Pemilik bakmi melihat anak itu Berdiri Cukup lama didepan Warungnya, lalu Bertanya.

"Nak, apakah Engkau ingin Memesan Bakmi?"

“Ya, tapi aku tidak Punya Uang,"
jawab anak itu dengan malu-malu.

"Tidak Apa-apa, aku Akan Memberi Gratis".

Anak itu Segera Makan. Kemudian air Matanya mulai Berlinang.

“Ada apa Nak?"
tanya Pemilik Warung.

“Tidak apa-apa, Aku Hanya terharu Karena Seorang yang Baru Kukenal Memberi aku Semangkuk Bakmi sedangkan Ibuku telah Mengusirku dari rumah.

Kamu seorang yang Baru Kukenal tapi Begitu Peduli Padaku.

Pemilik warung itu Berkata,

Nak,

mengapa kau Berpikir Begitu ; Renungkan hal ini,
Aku Hanya Memberimu Semangkuk Bakmi & Kau begitu Terharu,
... Sedangkan ...
Ibumu telah Memasak nasi lauk, dll Setiap Hari sampai Kamu Dewasa,
Harusnya kamu Berterima Kasih Kepadanya ...

Anak itu Kaget Mendengar Hal tersebut.

Mengapa untuk Semangkuk Bakmi dari orang yang Baruku Kenal aku Begitu Berterima Kasih,
... Tapi ...
Terhadap Ibuku yang Memasak Untukku selama Bertahun-tahun,
Aku tak Pernah Berterima Kasih.

Anak itu Segera Bergegas Pulang

Begitu Sampai di Ambang Pintu rumah,
ia Melihat Ibunya dengan Wajah Cemas.

Ketika Melihat Anaknya,
Kalimat Pertama-tama yang Keluar dari Mulutnya adalah "Nak.., Kau sudah Pulang, Cepat masuk, Ibu Telah Menyiapkan Makan Malam."

Mendengar Hal itu,
si anak tidak dapat Menahan Tangisnya  dan Menangis dihadapan Ibunya .

Sahabatku,
Kadang Satu Kesalahan, Membuat kita Begitu Mudah Melupakan Kebaikan yang Telah kita Nikmati tiap hari.

Sekali Waktu kita Mungkin akan Sangat Berterima Kasih untuk Suatu Pertolongan Kecil yang Kita Terima.

Namun kita sering tidak Sadar & Lupa Berterima Kasih Akan Kebaikan-kebaikan dari Orang-orang yang Sangat Dekat Dengan Kita.

Berterimakasih lah Kepada :
Ayah - Ibu, kakak, adik
Istri / Suami ... kita
Pegawai Rumah Tangga ... kita
Pegawai di kantor ... kita
Semua Orang orang Terdekat dengan kita

Hidup itu Indah,
kalau kita Pandai Berterima Kasih dan Bersyukur ...
Belajar menerima apa adanya ...

Ketika GELAP,
baru tersadarkan apa arti dari TERANG.

Ketika KEHILANGAN,
baru tersadarkan arti dari MEMILIKI

Ketika BERPISAH,
baru tersadarkan arti dari KEBERSAMAAN.

Kemarin sudah TIADA,
besok belumlah TIBA,
kita hanya punya 1 hari, yaitu HARI ini. Jangan sesali yg telah berlalu, itu perbuatan sia-sia.

Syukuri apa yang telah dimiliki, agar kebahagiaan selalu berada disisi kita

Dalam kehidupan NYATA,
kadang kita suka mempermasalahkan hal yang KECIL,
yang tidak PENTING, sehingga akhirnya merusak NILAI yang BESAR.

Persahabatan yang INDAH selama puluhan tahun BERUBAH menjadi permusuhan yang HEBAT,  karena SEPATAH kata PEDAS yang tidak DISENGAJA.

Keluarga yang RUKUN dan HARMONIS pun bisa HANCUR hanya karena perdebatan KECIL yang tidak PENTING.
yang REMEH  kerap dipermasalahkan,
tetapi yang lebih PENTING dan berharga LUPA dan TERABAIKAN.

Seribu KEBAIKAN sering tidak BERARTI, TAPI SETITIK kekurangan DIINGAT seumur hidup.

Mari belajar MENERIMA kekurangan apapun yang ada -dalam kehidupan kita-,
Bukankah tak ada yang SEMPURNA didunia ini ... ?

*SEHATI bukan karena saling MEMBERI,*
*tetapi sehati karena saling MEMAHAMI*...

*BETAH bukan karena MEWAH, tetapi betah karena saling MENGALAH*...

*INDAH bukan karena selalu MUDAH,*
*tetapi INDAH karena dihadapi bersama setiap KESUSAHAN*...

Salam sukses luar biasa buat kita semua.
Semoga bermanfaat... 🙏🙏

Ikhtilat

*🚇MEMBANTAH SYUBHAT ORANG YANG MEMBOLEHKAN IKHTILATH*

❱ Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafizhahullah

[ Pertanyaan ]

Apa hukum ikhtilath (campur baur) antara laki-laki dan perempuan di kegiatan belajar mengajar dan pekerjaan, sebagian berhujjah / berdalil bahwa ikhtilath (campur baur laki-laki dan perempuan) telah ada pada zaman nabi [ﷺ], pada saat thawaf (mengelilingi ka'bah) dan amalan-amalan haji lainnya?

[ Jawaban ]

Ikhtilath hukumnya haram antara laki-laki dan perempuan karena hal tersebut menyebabkan fitnah.

“Dan Nabi [ﷺ] telah mendahulukan perempuan dari laki-laki ketika keluar dari masjid (dengan tujuan pemisahan).” [Shahih Al-Bukhari, 819]

Dan ketika (di masjid) menjadikan tempat perempuan di belakang sendiri, dan menjadikan laki-laki tempatnya di depan.

Dan nabi [ﷺ] bersabda: “Sebaik-baik shaf laki-laki adalah yang paling depan dan yang paling jelek adalah yang paling belakang, sebaik-baik shaf perempuan adalah yang paling belakang dan sejelek-jelek shaf perempuan adalah yang paling depan.” [Shahih Muslim, 664]

Maka nabi [ﷺ] menjadikan laki-laki shaf tersendiri, dan terhadap wanita shaf tersendiri, dan tidak menjadikan ikhtilath atas dua jenis (laki-laki dan perempuan), ini merupakan kedustaan atas Rasulullah [ﷺ].

Demikian pula pada shalat 'Ied (hari raya), laki-laki shafnya di depan, sedangkan perempuan shafnya di belakang.

“Dan dahulu nabi [ﷺ] jika selesai berkhutbah di tempat laki-laki, setelah itu dia pergi berkhutbah ke shaf perempuan (di balik hijab).” [Shahih Muslim, 1465] ... sebagaimana telah shahih yang sedemikian itu.

Kenapa mereka tidak menjadikannya ikhtilath dengan menjadikan jenis ini berdampingan dengan jenis yang itu?! Melainkan untuk menangkal fitnah, dan sebagai bentuk pengajaran kepada umat ini dan bentuk pengharaman terhadap ikhtilath.

Adapun apa yang terjadi ketika thawaf (mengelilingi ka'bah), maka ini bukanlah kesengajaan. Yang menginginkan thawaf dalam keadaan ikhtilath, maka orang ini telah berdosa. Dia telah melakukan sesuatu yang diharamkan. Yang menyengaja untuk ikhtilath ketika thawaf, orang ini telah berdosa dan kita berlindung kepada Allah atas hal ini.

Adapun orang yang tidak meniatkan sama sekali untuk ikhtilath, tapi hanya (terpaksa) terjadi ikhtilath karena tempat thawaf telah penuh berdesak-desakan ... Keterpaksaan.!! Dikarenakan sudah penuhnya tempat thawaf (di kurun akhir ini). Maka hal ini bukanlah ikhtilath yang disengaja. Hal itu tidak menjadikannya ikhtilath yang diharamkan sebagaimana mereka persangkakan, demikian.”

Url: https://www.youtube.com/embed/jYeCnx-5GUc

📀 // Unduh:
[ Video ] - https://t.me/Mp3_kajian/1568
[ Transkrip ] - http://bit.ly/Fw391105

📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

Sumber: @mecca_indonesia - Alih bahasa: Abu Fathi

#perusak #akhlak #ikhtilath #campur_baur #pria #wanita

🌐 Turut Mempublikasikan:
*📱Grup WA Ikhwah Masjid al Hanif*