Minggu, 23 September 2018

Motivasi

*_RENUNGAN_*
Senin, 14 Muharram 1440 H
24 September 2018

Tidak ada
*"orang baik"*
yang tidak punya
*masa lalu*,
Dan tidak ada
*"orang  jahat"*
yang tidak punya
*masa depan*.

Setiap orang memiliki
*kesempatan*
yang sama untuk
*berubah menjadi lebih baik*.

Bagaimanapun masa lalunya dahulu,
sekelam apa lingkungannya dulu,
dan seburuk apa perangainya di masa lampau.

Berilah kesempatan seseorang untuk
*berubah*.

Karena,
*"seseorang yang hampir membunuh Rasul pun"*
kini berbaring di sebelah makam beliau. :
*Umar bin Khattab.*

Jangan melihat seseorang dari masa lalunya..
*"Seseorang yang pernah berperang melawan agama Allah pun"*
akhirnya menjadi pedang-nya
*Allah* :
*Khalid bin Walid*

Jangan memandang seseorang dari
*status*
dan
*hartanya*,
karena
*sepatu emas fir'aun berada di neraka*,
sedangkan
*terompah Bilal bin rabah terdengar di syurga.*

*Intinya*,

Jangan memandang
*remeh*
seseorang karena
*masa lalu*
dan
*lingkungannya*,
karena
*bunga teratai*
tetap
*mekar cantik*
meski tinggal di air yang kotor.

Maka untuk jadi
*hebat*
yang diperlukan adalah
*kuatnya tekad*.

Tak perlu pusingkan masa lalu,
tak perlu malu dengan tempat asalmu,
jika kau mau.

Kau bisa menjadi laksana
*bunga teratai*
yang tinggal di air yang kotor namun tetap
*mekar mengagumkan*.

*Berubah*
dan
*bangkit*
jauh lebih
*indah*
dari pada
*diam*
dan hanya
*bermimpi*
tanpa melakukan tindakan apapun.

*INGATLAH!!!*

Jika semua yang kita
*kehendaki*
terus kita
*miliki*,
dari mana kita belajar *Ikhlas...*?

Jika semua yang kita
*impikan*
segera
*terwujud*,
darimana kita belajar
*Sabar...*

Jika setiap
*do’a*
kita terus
*dikabulkan*,
bagaimana kita dapat belajar
*Usaha...*
*Ikhtiar...*
*Tawakal..*

Seorang yang dekat dengan
*Allah*,
bukan berarti tidak ada
*air mata...*

Seorang yang tekun
*berdo’a*,
bukan berarti tidak ada
*masa² sulit...*

Biarlah
*Sang Penyelenggara Hidup*
yang berdaulat sepenuhnya atas kita,
karena hanya
*Dia-lah/ ALLAH SUBHANAHU TA'ALA*
yang tahu waktu dan kondisi yang tepat untuk memberikan yang
*Terbaik..*

Tetap
*SEMANGAT…*
Tetap
*SABAR…*
Tetap
*IKHLAS…*
Tetap
*SYUKUR...*
Tetap
*BERDOA...*
Karena kamu sedang kuliah di *_UNIVERSITAS KEHIDUPAN..._*

Orang yang
*Hebat*
tidak dihasilkan melalui
*Kemudahan,*
*Kesenangan,*
dan
*Kenyamanan...*

Mereka dibentuk melalui     *KESUKARAN,*
*TANTANGAN*
dan bahkan
*AIR MATA*..

Gantungkan hidup kita sepenuhnya hanya kepada
*_ALLAH AZZA WA JALLA_*

*Semoga bermanfaat*

Sabtu, 22 September 2018

Niat

Perlukah melafalkan niat? .
Niat merupakan syarat sahnya suatu ibadah. Dalil dari hal ini adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
.
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ
.
“Sesungguhnya setiap amal itu tergantung dari niatnya.” .
HR. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907, dari ‘Umar bin Al Khottob.
.
Selanjutnya kita akan melihat penjelasan Ibnu Taimiyah mengenai niat. Sengaja penulis bagi bertahap dalam beberapa point.
.
Kata Sepakat Ulama, Niat Cukup dalam Hati
.
Ibnu Taimiyyah  rahimahullah pernah ditanya mengenai niat di awal berbagai ibadah seperti ketika mengawali shalat dan ibadah lainnya. Apakah niat ketika itu harus diucapkan di lisan semisal dengan ucapan “nawaitu ashumu” (saya berniat untuk puasa), atau “usholli” (saya berniat untuk shalat)? Apakah seperti itu wajib dilakukan?
.
Beliau rahimahullah menjawab, “Segala puji bagi Allah. Niat thoharoh (bersuci) seperti akan berwudhu, mandi, tayamum, niat shalat, puasa, haji dan zakat, menunaikan kafaroh, serta berbagai ibadah lainnya, niat tersebut tidak perlu dilafazhkan. Bahkan yang benar, letak niat adalah di hati dan bukan di lisan, inilah yang disepakati para ulama. Seandainya seseorang salah mengucapkan niat lewat lisannya, lalu berbeda dengan apa yang ada di hatinya, maka yang jadi patokan adalah apa yang ada di hatinya, bukan apa yang ia ucapkan (lafazhkan)
.
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata,
.
اتَّبِعُوا، وَلا تَبْتَدِعُوا فَقَدْ كُفِيتُمْ، كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ
.
“Ikutilah petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, janganlah membuat amalan yang tanpa tuntunan. Karena petunjuk beliau sudah cukup bagi kalian. Semua amalan tanpa tuntunan adalah sesat.”
.
Diriwayatkan oleh Ath Thobroniy dalam Al Mu’jam Al Kabir no. 8770. Al Haytsamiy mengatakan dalam Majma’ Zawa’id bahwa para perowinya adalah perawi yang dipakai dalam kitab shohih
.
⤵️⤵️⤵️

Jumat, 07 September 2018

Doa badan sakit

*🔎🌴SUNNAH YANG TERLUPAKAN*

*🛡👋🏻MELETAKAN TANGAN PADA ANGGOTA BADAN YANG SAKIT DISERTAI DENGAN DO'A*

▫️Dari Sahabat Utsman bin Abil 'Ash ats Tsaqofiy radhiyallahu 'ahu:

🌴Bahwasannya ia pernah mengeluh kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebuah penyakit yang ia derita semenjak ia masuk Islam,

↪Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya:

((ضَعْ يَدَكَ عَلَى الَّذِى تَأَلَّمَ مِنْ جَسَدِكَ وَقُلْ بِاسْمِ اللَّهِ. ثَلاَثًا. وَقُلْ سَبْعَ مَرَّاتٍ أَعُوذُ بِاللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ))

👋🏻"Letakanlah tanganmu pada anggota tubuh yang engkau merasakan sakit, dan bacalah:

▫️Bismillah 3 kali.

▫️Dan bacalah sebanyak 7 kali:

((أَعُوذُ بِاللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ))

🛡"Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaan-Nya dari keburukan yang sedang aku rasakan dan yang aku khawatirkan."

📚HR. Muslim no. 2202.

========
🔰🌠Forum Salafy Purbalingga

↗JOIN dengan kami di chanel:
http://telegram.me/ForumSalafyPurbalingga

🌐 Turut Mempublikasikan:
*📱Grup WA Ikhwah Masjid al Hanif*