Rabu, 26 Desember 2018

Why Pictures is haram?

Actually I do support your kindness for giving advice to people through comic but please don't use pictures, because this is maksiat activity to Allah subhana wa ta'ala.

Ahadith from the Prophet sallallaahu’alaihiwasallam:
Allah’s Messenger said: “Those who make these images will b punished on the Day of Resurrection and it will be said to the ‘Make alive what you have created.’” [Bukhaari and Muslim]

Narrated ’Aaishah radiyallaahu’anhaa: Allaah’s Messenger sallallaahu’alaihiwasallam returned from a journey when I had placed a curtain of mine having images over the door of a chamber of mine. When Allaah’s Messenger sallallaahu’alaihiwasallam saw it he tore it apart and said: “The people who will receive the severest punishment on the Day of Resurrection will be those who try to make the like of Allaah’s creation.” [Bukhaari]

The Prophet sallallaahu’alaihiwasallam forbade taking the pric of blood, the price of a dog and the earnings of a prostitute. He also cursed the one who took or gave ribaa (interest), the lady who tattooed others or got herself tattoed, and the image maker. [Bukhaari]

The most severely punished people on the Day of Resurrection would be the image-makers. [Bukhaari and Muslim]

Every image-maker will be in the fire of Hell. A soul will be made for him for every image which he has made and it will punish him in the Hell-fire. [Muslim]

Allaah the Glorious and Exalted said, “Who is more a wrongdoer than one who tries to create creation like My creation. Let him create a small ant or a grain of wheat.” [Muslim]

Source: https://salaficentre.com/2012/04/the-most-severely-punished-people-on-the-day-of-resurrection-would-be-the-image-makers-bukhaari-muslim/

Picture is haram

Ahadith from the Prophet sallallaahu’alaihiwasallam:
Allah’s Messenger said: “Those who make these images will b punished on the Day of Resurrection and it will be said to the ‘Make alive what you have created.’” [Bukhaari and Muslim]

Narrated ’Aaishah radiyallaahu’anhaa: Allaah’s Messenger sallallaahu’alaihiwasallam returned from a journey when I had placed a curtain of mine having images over the door of a chamber of mine. When Allaah’s Messenger sallallaahu’alaihiwasallam saw it he tore it apart and said: “The people who will receive the severest punishment on the Day of Resurrection will be those who try to make the like of Allaah’s creation.” [Bukhaari]

The Prophet sallallaahu’alaihiwasallam forbade taking the pric of blood, the price of a dog and the earnings of a prostitute. He also cursed the one who took or gave ribaa (interest), the lady who tattooed others or got herself tattoed, and the image maker. [Bukhaari]

The most severely punished people on the Day of Resurrection would be the image-makers. [Bukhaari and Muslim]

Every image-maker will be in the fire of Hell. A soul will be made for him for every image which he has made and it will punish him in the Hell-fire. [Muslim]

Allaah the Glorious and Exalted said, “Who is more a wrongdoer than one who tries to create creation like My creation. Let him create a small ant or a grain of wheat.” [Muslim]

Source: https://salaficentre.com/2012/04/the-most-severely-punished-people-on-the-day-of-resurrection-would-be-the-image-makers-bukhaari-muslim/

Motivasi matematika

~ "M. A. K. N. A."~
_*M A T E M A T I K A*_

_1) Mengapa PLUS dikali PLUS hasilnya PLUS ?_

_2) Mengapa MINUS dikali PLUS atau sebaliknya, PLUS dikali MINUS hasilnya MINUS ?_

_3) Mengapa MINUS dikali MINUS hasilnya PLUS ?_

_Pengertiannya adalah :_

_(+) PLUS = BENAR_
_(-) MINUS = SALAH_

_1. Mengatakan *BENAR* terhadap sesuatu hal yang *BENAR* adalah suatu tindakan yang *BENAR*_

_Rumusnya,_
_+ x + = +_

_2. Mengatakan BENAR terhadap sesuatu yang SALAH, atau sebaliknya mengatakan SALAH terhadap sesuatu yang BENAR adalah suatu tindakan yang SALAH_

_Rumusnya,_
_+ x – = -_
_– x + = -_

_3. Mengatakan SALAH terhadap sesuatu yang SALAH adalah suatu tindakan yang BENAR_

_Rumusnya :_
_– x – = +_

_Pelajaran matematika ternyata sarat makna. Kebenarannya pasti / exact, yang bisa kita ambil sebagai "Pelajaran Hidup"_

_Untuk matematika pembagian, rumusnya sebagai berikut :_

_1 ÷ 1 = 1_
_1 ÷ 2 = 1/2_
_1 ÷ 10 = 1/10_
_1 ÷ 100 = 1/100_
_Sedangkan,_
_1 ÷ 0 = ~ ( tak terhingga)_

_Maknanya adalah,_

_Ketika kita melakukan perbuatan baik, seperti bersedekah misalnya, kemudian kita mengharapkan balasan atas perbuatan itu, maka semakin kita banyak berharap, hasilnya akan *semakin kecil*_
_*(1/100 dan seterusnya)*_

_Tetapi, ketika kita melakukannya dengan ikhlas tanpa mengharapkan sesuatu imbalan apa pun atau 1 ÷ 0, maka hasilnya akan *"Tak Terhingga"* yang artinya Tuhan akan memberikan balasan atas keikhlasan kita dengan balasan yang tak terhingga *(Penuh Berkah dari TUHAN )*_

_✔ Tatkala kita memperbaiki niat kita, saat itulah Tuhan memperbaiki keadaan kita_

_✔ Ketika kita menginginkan kebaikan untuk orang lain, maka kebaikan itu datang kepada kita dari arah yang tidak kita duga_

_✔ Di saat kita hidup untuk membuat orang lain bahagia, Tuhan menjadikan orang lain membahagiakan kita_

_✔ Maka carilah selalu celah untuk "memberi", bukan "mengambil"_

_✔ Setiap kali kita memberi, maka di saat itulah kita diberi (oleh Tuhan) tanpa kita memintanya_

SEMANGAT & SUKSES

Selasa, 25 Desember 2018

Jangan ikuti mayoritas manusia

TIDAK TERTIPU DENGAN JUMLAH MAYORITAS..TOLAK UKURNYA ADALAH 👉🏽 BENAR ATAU BATHIL

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah berkata :
“Tidak boleh tertipu dengan jumlah mayoritas, karena jumlah mayoritas terkadang di atas kesesatan.
Allah subhanahu wa ta’la berfirman :

ﻭَﺇِﻥ ﺗُﻄِﻊۡ ﺃَﻛۡﺜَﺮَ ﻣَﻦ ﻓِﻲ ﭐﻟۡﺄَﺭۡﺽِ ﻳُﻀِﻠُّﻮﻙَ ﻋَﻦ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﭐﻟﻠَّﻪِۚ ﺇِﻥ ﻳَﺘَّﺒِﻌُﻮﻥَ ﺇِﻟَّﺎ ﭐﻟﻈَّﻦَّ ﻭَﺇِﻥۡ ﻫُﻢۡ ﺇِﻟَّﺎ ﻳَﺨۡﺮُﺻُﻮﻥَ ١١٦
“Dan jika kamu menuruti mayoritas orang-orang yang ada di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah subhanahu wa ta’la).” (al-An’am: 116)
Jika kita melihat bahwa mayoritas penduduk bumi berada dalam kesesatan, maka janganlah tertipu dengan mereka.
Jangan pula engkau katakan, ‘Sesungguhnya orang-orang melakukan demikian, mengapa aku bersikap eksklusif tidak sama dengan mereka?’.”
al-Qaulul Mufid ‘ala Kitabit Tauhid, 1/106

Asy-Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan berkata :
“Maka tolak ukurnya bukanlah banyaknya pengikut suatu mazhab atau perkataan, namun tolak ukurnya adalah benar ataukah bathil.

Selama ia benar walaupun yang mengikutinya hanya sedikit atau bahkan tidak ada yang mengikutinya, maka itulah yang harus dipegang (diikuti), karena ia adalah keselamatan. Selamanya, sesuatu yang bathil tidaklah terdukung (menjadi benar, pen.) karena banyaknya orang yang mengikutinya. Inilah tolak ukur yang harus selalu dipegangi oleh setiap muslim.”

Beliau juga berkata, “Maka tolak ukurnya bukanlah banyak (mayoritas) ataupun sedikit (minoritas), bahkan tolak ukurnya adalah al-haq (kebenaran). Barang siapa di atas kebenaran—walaupun sendirian—maka ia benar dan wajib diikuti. Jika mayoritas (manusia) berada di atas kebathilan maka wajib ditolak dan tidak boleh tertipu dengannya. Jadi tolak ukurnya adalah kebenaran. Oleh karena itu, para ulama berkata, ‘Kebenaran tidaklah dinilai dengan orang, namun oranglah yang dinilai dengan kebenaran. Barang siapa di atas kebenaran maka ia wajib diikuti’.”
Syarh Masail al-Jahiliah, hlm. 61
Ditulis oleh al-Ustadz Ruwaifi bin Sulaimi, Lc. hafizhahullah -

Menggugat Hukum Mayoritas - Majalah Asy Syariah online
Majmu'ah Ashhaabus Sunnah
©hannel telegram : http://bit.ly/ashhabussunnah

Minggu, 23 Desember 2018

Syukuri Sedikit lebih baik

🏡🚲 INTINYA, SELALU SYUKURI APAPUN YANG ALLAH BERI 🏡🚲

▫ Dari Abud Darda' radhiyallahu 'anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:

ما قَلَّ وَكفى خيرٌ مِمَّا كَثُرَ وَألْهَى.

"Yang sedikit dan mencukupi jauh lebih baik daripada banyak namun melalaikan." -SHAHIH- (Takhrij Al Misykah, 5146) HR. Ibnu Hibban (686), Abu Nu'aim (Hilyatul Auliya', I/226)

▫ Dikatakan oleh Abu Hazim rahimahullah:

إِذَا كَانَ مَا يَكْفِيكَ لَا يُغْنِيكَ فَلَيْسَ فِي الدُّنْيَا شَيْءٌ يُغْنِيكَ

"Bila harta yang mencukupimu tidak membuatmu puas; maka tidak ada di dunia ini yang bisa membuatmu puas." (Al Istidzkar, II/522)

✍ -- Ma'had Ibnul Mubarak @ Kota Tepian
-- Hari Ahadi, (12:..) 15 Rabi'ul Akhir 1440 / 22 Desember 2018

_____

▶️ Mari ikut berdakwah dengan turut serta membagikan artikel ini, asalkan ikhlas insyaallah dapat pahala.

•••
📡 https://t.me/nasehatetam
🖥 www.nasehatetam.com

Sabtu, 22 Desember 2018

Motivasi kerja halal


Punya pendidikan bagus, pintar, punya gelar Sarjana, tapi mengerjakan yang haram..??
Gak malu, sama lulusan SD tapi bisa punya penghasilan yang halal..??
.
Yaa, paham sih... Mungkin ada sebagian yang beralasan:
.
"Ga bakat dagang, nih"
(Padahal sukses itu ga ada hubungannya dengan bakat. Tapi karena ada ikhtiar "Marketing Langit" dan "Marketing Bumi")
.
"Masa' kuliah tinggi tinggi, 'cuman' jualan, dagang.??"
(Kalo lebih halal, kenapa enggak? Besok Allah ga tanya tentang gelar dan ijazah kita koq..)
.
"Malu sama sodara, tetangga.. Apa kata orang nanti, kalo kita cuman jualan bubur, cilok, siomay..??'
(Tetangga ga bakal kasih kita makan tiap hari kan?)
.
"Mau bisnis, tapi butuh modal banyak, bro..!!"
(Kata siapa..?? Modal usaha itu bukan uang, tapi kemauan. Punya uang banyak, tapi ga mau, ya, ga bisa jalan.. Ada kaki, tangan, itu juga modal.. Coba deh, 1 kaki nya dipotong, dan ditukar dengan 1M. Kira kira mau gak?)
.
Yuk, mulai berpikir lagi, untuk keluar dari kemaksiatan..
Ikhtiar, menjemput rejeki yang halal dan berkah..
Insya Allah lebih bisa bikin lebih tenang..
.
~
.
(Pendidikan memang penting, tapi gunakan untuk berikhtiar menjemput yang halal)

Selasa, 04 Desember 2018

BAHAYA PERUT PENUH MAKANAN

⛔🍖🍚🍧🍩
BAHAYA PERUT PENUH MAKANAN

💬 Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al Bassam rahimahullah berkata:

Mengosongkan perut dari makanan memiliki banyak faedah  sedangkan memenuhinya dengan makanan memiliki banyak kerugiaan .
Pada perut yang lapar terdapat hati yang bersih, kejeniusan yang menyala dan pandangan yang tajam.

Adapun perut yang kenyang, akan menyebabkan kedunguan, membutakan hati, memperbanyak uap perut dan otak, sehingga hatipun terbebani.

Termasuk faedah meringankan perut dari makanan adalah memecah semua syahwat kemaksiatan dan menghancurkan kekuasaan jiwa yang senantiasa memerintahkan kepada kejelekan, karena sesungguhnya sumber segala kemaksiatan adalah syahwat.

Semua kebahagiaan diperoleh dengan seseorang menguasai hawa nafsunya, dan semua kesengsaraan seluruhnya terjadi karena seseorang dikuasai hawa nafsunya. Allahul musta'an.

📒 Taudhihul Ahkam: 7/379

📁 قال الشيخ عبد الله بن عبد الرحمان البسام رحمه الله:
في الخلو عن الطعام فوائد، وفي الامتلاء مفاسد:
ففي الجوع: صفاء القلب، وإيقاد القريحة، ونفاذ البصيرة، وإنَّ الشبع: يورث البلادة، ويعمي القلب، ويكثر أبخرة المعدة والدماغ، فيثقل القلب.
ومن فوائد التخفيف من الطعام؛ كسر شهوة المعاصي كلها، والاستيلاء على النَّفس الأمَّارة بالسوء؛ فإنَّ منشأ المعاصي كلها الشهوات، والسعادة كلها في أنْ يملك الإنسان نفسه، والشقاوة كلها في أن نفسه تملكه، والله المستعان.

📁 توضيح الأحكام: ٧/٣٧٩

➖➖➖

🌎 WhatsApp Salafy Cirebon
⏯ Channel Telegram || https://t.me/salafy_cirebon

📳 Menyajikan artikel dan audio kajian ilmiah

◻◻◻◻◻◻◻◻◻◻◻

Chanel belajar

بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله رب العالمين ، و الصلاة و السلام على خير الأنام و آله الكرام ، و رضي الله عن صحبه الأعلام ، و بعد :

السلام عليكم و رحمة الله و بركاته

Dengan ini Kami sampaikan bahwa channel - channel telegram forum santri gemar mengaji dan @mail forumsantri 1440@gmail.com dibawah ini adalah benar milik Abu 'Ubaidah Iqbal Bin Damiri Al Jawi atau Abu Muhammad Hadahullahu Ta'ala dengan nomer Hand Phone/HP miliknya : 082197903699

- Channel-channel Forum Santri Gemar Mengaji:

1.  Khusus Pelajaran Fiqih di https://t.me/santrifiqih

2.  Khusus Pelajaran Nahwu di https://t.me/santrinahwu

3. Khusus Pelajaran Hadits di https://t.me/santrihadits

4.  Khusus Pelajaran Aqidah Salaf di https://t.me/santriaqidahsalaf

5.  Khusus Faedah umum di https://t.me/santrifaedahumum

6.  Khusus Mutiara Salaf dan Nasehat berharga bagi para santri anak sholeh di https://t.me/santrianaksholeh

7. Khusus Pembahasan menata hati di https://t.me/santrimenatahati

8. Khusus Pelajaran Tafsir di https://t.me/santritafsir

9. Khusus Faedah Seputar Wanita https://t.me/santriwatishalihah

- @mail: forumsantri1440@gmail.com

- Berdasarkan hal itu maka kami berharap kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan memutuskan agar Ikhwan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah di Indonesia secara umum dan Ikhwan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah di Ambon - Maluku dan sekitarnya secara khusus untuk :

1). Tidak ikut bergabung dalam channel - channel telegram atau group - group Whats App/WA yang dikelola atau diasuh atau diampu oleh Abu ' Ubaidah Bin Damiri Al Jawi atau Abu Muhammad Hadahullahu Ta'ala

2). Tidak menjadi members atau anggota channel - channel telegram atau group - group Whats App/WA yang dikelola atau diasuh atau diampu oleh Abu 'Ubaidah Bin Damiri Al Jawi atau Abu Muhammad  Hadahullahu Ta'ala

3). Tidak bertanya atau berkirim @mail kepada  forumsantri1440@gmail.com yang dikelola atau diasuh atau diampu oleh Abu 'Ubaidah Bin Damiri Al Jawi atau Abu Muhammad Hadahullahu Ta'ala

4). Tidak ikut serta  menyebarkan faidah - faidah ilmiyyah atau artikel yang dikirim atau dibagikan atau diposting oleh Abu 'Ubaidah Bin Damiri Al Jawi atau Abu Muhammad Hadahullahu Ta'ala

5). Tidak mengirimkan tulisan berbahasa arab dalam bentuk apapun  atau perkataan para 'Ulama Rahmatullaahi 'Alaihim dalam bentuk apapun untuk diterjemahkan oleh Abu 'Ubaidah Bin Damiri Al Jawi atau Abu Muhammad Hadahullahu Ta'ala  kemudian dikirim atau dibagikan atau diposting di Channel - channel telegram atau group - group Whats App/WA

6). Bagi Ikhwan yang sudah bergabung atau menjadi members atau anggota channel - channel telegram atau group - group Whats App/WA yang dikelola atau diasuh atau diampu oleh Abu 'Ubaidah Bin Damiri Al Jawi atau Abu Muhammad Hadahullahu Ta'ala untuk segera keluar.

7).   ..........

8).   ..........

9).   ..........

10). .........

Demikianlah himbauan ini dibuat dan disampaikan untuk diketahui bersama.

وفق الله الجميع لما يحبه و و يرضاه

و السلام عليكم و رحمة الله و بركاته .

Ambon , Selasa 27 Rabiul Awal 1440 H / 04 Desember 2018 M

Mengetahui :

1). Al Ustadz Luqman Ba'abduh Hafidzahullahu Ta'ala

2). Al Ustadz Usamah Faishol Mahri Hafidzahullahu Ta'ala

3). Al Ustadz Muhammad 'Umar As Sewed Hafidzahullahu Ta'ala

4). Al Ustadz Alfian Jember Hafidzahullahu Ta'ala

5). Asatidzah Ambon Hafidzahumullahu Ta'ala

Senin, 03 Desember 2018

Mau dikasih makan apa istri dan anak? Mau makan apa aku??"

Ketika kita mengajak teman/sodara kita untuk hijrah, adakah yang jawab seperti ini...??
.
"Mau dikasih makan apa istri dan anak? Mau makan apa aku??"
.
Subhanallah... .
Tidakkah kita yakin bahwa rejeki sudah ada yang menjamin..
.
Firman Allah Ta'alaa :
.
وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا
.
“…… dan tidak satu pun makhluk bergerak di bumi melainkan dijamin Allah rezekinya” (Surah Hud, ayat 6).
.
Jaminan rezeki dari Allah SWT pada mahkluk-Nya adalah jaminan yang pasti lagi benar untuk menunjukkan betapa Maha Kaya Allah yang memiliki segala sifat kebesaran-Nya.
.
Lalu untuk apa kita mengkhawatirkan hari ini, besok, minggu depan, bulan depan mau makan apa..??
.
Iya kalo masih hidup.. dan sempet makan...
.
Kalo ternyata Allah memanggil kita, sedangkan kita belum hijrah dari Lembaga RIBAwi, trus gimana..??
.

*Tujuh Perumpamaan Orang Mukmin* (SESAMA MUSLIM ADALAH SAUDARA)

*JENDELA INFORMASI*

SENIN
25 RABI'UL AWAL 1440 H
03 DESEMBER 2018

*Tujuh Perumpamaan Orang Mukmin*
(SESAMA MUSLIM ADALAH SAUDARA)

DALAM hadits, Rasulillah Muhammad banyak menyampaikan/memberikan perumpamaan.
Semua Perumpamaan itu dimaksudkan sebagai pelajaran bagi orang-orang yang berakal.

*_1. Bagaikan Pohon_*

مَثَلُ الْمُؤْمِنِ كَمَثَلِ الزَّرْعِ لَا تَزَالُ الرِّيحُ تُفِيئُهُ، وَلَا يَزَالُ الْمُؤْمِنُ يُصِيبُهُ الْبَلَاء

_“Perumpamaan seorang mukmin seperti tanaman, angin menerpanya ke kiri dan ke kanan. Seorang mukmin senantiasa mengalami cobaan. Sedangka perumpamaan orang munafik seperti pohon yang kuat tidak pernah digoyangkan angina sampai ia ditebang.”_ (al-Hadits)

*_2. Bagaikan Bangunan_*

الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا

_“Orang mukmin dengan orang mukmin yang lain seperti sebuah bangunan, sebagian menguatkan sebagian yang lain.”_ [Shahih Muslim No.4684]

*_3. Bagaikan Tubuh_*

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ، وَتَعَاطُفِهِمْ، وَتَرَاحُمِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى

_“Perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan menyayangi, seumpama tubuh, jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lain akan susah tidur atau merasakan demam.”_ [HR. Muslim]

*_4. Bagaikan Cermin_*

الْمُؤْمِنُ مِرَآةُ أَخِيْهِ، إِذَا رَأَى فِيْهِ عَيْباً أَصْلَحَهُ

_“Seorang mukmin adalah cermin bagi saudaranya. Jika dia melihat suatu aib pada diri saudaranya, maka dia memperbaikinya.”_ [sanadnya Hasan]

*_5. Bagaikan Lebah_*

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ مَثَلُ النِّحْلَةِ ، إِنْ أَكَلَتْ أَكَلَتْ طَيِّبًا ، وَإِنْ وَضَعَتْ وَضَعَتْ طَيِّبًا ، وَإِنْ وَقَعَتْ عَلَى عُودِ شَجَرٍ لَمْ تَكْسِرْهُ

_“Perumpamaan seorang Mukmin seperti lebah, apabila ia makan maka ia akan memakan suatu yang baik. Dan jika ia mengeluarkan sesuatu, ia pun akan mengeluarkan sesuatu yang baik. Dan jika ia hinggap pada sebuah dahan untuk menghisap madu ia tidak mematahkannya.”_ (HR. Al-Baihaqi]

*_6. Bagaikan Pohon Kurma_*

مَثَلُ الْمُؤْمِنِ مَثَلُ النَّخْلَةِ , مَا أَخَذْتَ مِنْهَا مِنْ شَيْءٍ نَفَعَكَ.
Artinya: _” Perumpamaan seorang mukmin itu seperti pohon kurma, apapun yang engkau ambil darinya pasti bermampaat bagimu.”_ (HR: Thobrani)

*_7. Bagaikan Emas_*

مَثَلَ الْمُؤْمِنِ مَثَلَ سَبِيْلَةِ الذَّهَبِ إِنَّ نَفَخَتْ عَلَيْهَا اَحَمَرَتْ وَإِنَّ وَزَنَتْ لَمْ تَنْقُصْ.

Artinya: _“Perumpamaan seorang mukimin seperti lempengan emas, kalau engkau meniupkan (api) diatasnya ia menjadi merah, kalau engkau menimbangnya, tidaklah berkurang.”_ (HR. Baihaqi)

*_Apakah dibenarkan untuk tidak menganggap seorang muslim yang berbeda pendapat sebagai saudara?_*

Saudaraku, perselisihan yang terjadi di kalangan ahlussunnah dari masa ke masa, dari yang ringan berupa adu argumen sampai yang berat sekalipun yang menyebabkan pertumpahan darah, tidaklah serta-merta menyebabkan lepasnya label persaudaraan di antara mereka.

Bukankah engkau masih ingat dengan firman Allah,

وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا فَإِنْ بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الْأُخْرَى فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّى تَفِيءَ إِلَى أَمْرِ اللَّهِ فَإِنْ فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ . إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

_“Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mu’min *BERPERANG* maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan berbuat *ANIAYA* terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah. Jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya orang-orang mu’min adalah *BERSAUDARA,* maka damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat”_ (QS. Al-Hujuraat: 9-10).

Perhatikanlah, situasinya *PERANG (qitaalun) dan ANIAYA (baghyun), namun statusnya tetap SAUDARA (ikhwah).* Tentunya untuk situasi perselisihan yang lebih ringan dari itu, tidak merubah statusnya sebagai *SAUDARA.*

Ketika sesama kaum muslimin berselisih, seharusnya perselisihan tersebut dikembalikan kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Allah berfirman,

فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

_“Kemudian jika kalian berselisih pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul-Nya (As-Sunnah), jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagi kalian) dan lebih baik akibatnya”_ (Qs. An-Nisaa’: 59).

Kalau kita siap mengembalikan perselisihan antara sesama kita kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah, maka kita harus siap meyakini dan menerima dengan lapang dada bahwa orang yang berselisih dengan kita tersebut adalah *SAUDARA* kita.

Semoga kita tidak menjadi seperti yang difirmankan Allah,

أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ

_“Apakah kalian beriman kepada sebagian Al-Kitaab dan ingkar kepada sebagian yang lain?”_ (QS. Al-Baqarah: 85).

*SEMOGA BERMANFAAT*