Kamis, 27 Juni 2019

Isbal

🍀🍁 MENGHINDARI ISBAL BAGI LAKI-LAKI MERUPAKAN SALAH SATU KARAKTERISTIK HAMBA YANG SHALIH 🍀🍁

🗒️ Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, Rasulullah ﷺ bersabda :

إِن كنتَ عبدًا للهِ فارفَع إزارَك.

”Bila kamu benar hamba Allah; maka naikkanlah sarungmu.” -SHAHIH- (Shahih Al Jami', 1436)

✅ REDAKSI LENGKAP HADITS DI ATAS

🗒️ Dari Zaid bin Aslam, dari Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma, beliau mengatakan :

دخلتُ على النبيِّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ ، وعليَّ إزارٌ يتقَعْقَعُ ، فقال : من هذا ؟ قلتُ : عبدُ اللهِ بنُ عمرَ ، قال : إن كنتَ عبدَ اللهِ فارفعْ إزارَكَ ، فرفعتُ إزاري إلى نصفِ السَّاقَينِ

”Aku pernah menemui Rasulullah ﷺ dalam keadaan sarungku menyeret di atas tanah.

Beliau berkata padaku, 'Siapa ini?’

Aku menjawab, 'Abdullah bin Umar' [Hamba Allah anaknya Umar]

’Bila engkau Abdullah maka naikkanlah kain sarungmu.' Kata beliau ﷺ.

Maka akupun mengangkat sarungku hingga seukuran pertengahan betis.”

Berkata Zaid :

فلم تزلْ إزرتُه حتى مات

”Dan terus demikian sarung Ibnu Umar hingga beliau wafat." -SHAHIH- (Ash-Shahihah, 1568) HR. Ahmad (6263) dan Ath-Thabrani (Al Aushath, 4340)

✅ KANDUNGAN HADITS MENUNJUKKAN BAHWA LARANGAN ISBAL BERLAKU UMUM

Asy-Syaikh Muhammad Nashir Al Albani rahimahullah berkata :

وفي الحديث دلالة ظاهرة على أنه يجب على المسلم أن لا يطيل إزاره إلى ما دون الكعبين، بل يرفعه إلى ما فوقهما، وإن كان لا يقصد الخيلاء، ففيه رد واضح على بعض المشايخ الذين يطيلون ذيول جببهم حتى تكاد أن تمس الأرض، ويزعمون أنهم لا يفعلون ذلك خيلاء! فهلا تركوه اتباعا لأمر رسول الله صلى الله عليه وسلم بذلك لابن عمر، أم هم أصفى قلبا من ابن عمر؟ !

”Dalam hadits ini terdapat dalil yang terang bahwa setiap lelaki muslim wajib untuk tidak memanjangkan sarung (atau celananya) melewati maka kaki.

Bahkan harus ditinggikan di atas mata kaki. Meskipun latar belakangnya bukan untuk sombong.

Dan dalam hadits ini juga terdapat bantahan jelas bagi sebagian syaikh yang memanjangkan jubahnya hingga hampir menyentuh tanah lalu beranggapan bahwa itu dilakukan bukan karena sombong.

Tidakkah sebaiknya mereka mengikuti apa kata Rasulullah ﷺ pada Ibnu Umar di atas.

Atau mereka merasa lebih bersih hatinya daripada Ibnu Umar?!” (Ash-Shahihah, IV/95)

Hanya pada Allah kita mohon petunjuk.

✍ -- Jalur Masjid Agung @ Kota Raja
-- Hari Ahadi, (10:00) 11 Rabi'ul Awal 1440 / 19 November 2018

_____

▶️ Mari ikut berdakwah dengan turut serta membagikan artikel ini, asalkan ikhlas insyaallah dapat pahala.

•••
📡 https://t.me/nasehatetam
🖥 www.nasehatetam.com

Rezeki dijamin

💎🌺🌖 PERMATA SALAF, RENUNGAN DAN NASEHAT

🔹 Al Imam Al 'Allaamah Ibnul Qayyim rahimahullahu ta'ala:

“Fokuskanlah pikiranmu untuk memikirkan apapun yang diperintahkan Allah kepadamu. Jangan menyibukkannya dengan rezeki yang sudah dijamin untukmu. Karena rezeki dan ajal adalah dua hal yang sudah dijamin, selama masih ada sisa ajal, rezeki pasti datang.

Jika Allah (dengan hikmahNya) berkehendak menutup salah satu jalan rezekimu, Dia pasti (dengan rahmatNya) membuka jalan lain yang lebih bermanfaat bagimu.

Renungkanlah keadaan janin, makanan datang kepadanya, berupa darah dari satu jalan, yaitu pusar. Lalu ketika dia keluar dari perut ibunya dan terputus jalan rezeki itu, Allah membuka untuknya dua jalan rezeki yang lain [yakni dua puting susu ibunya], dan Allah mengalirkan untuknya di dua jalan itu; rezeki yang lebih baik dan lebih lezat dari rezeki yang pertama, itulah rezeki susu murni yang lezat.

Lalu ketika masa menyusui habis, dan terputus dua jalan rezeki itu dengan sapihan, Allah membuka empat jalan rezeki lain yang lebih sempurna dari yang sebelumnya; yaitu dua makanan dan dua minuman. Dua makanan = dari hewan dan tumbuhan. Dan dua minuman = dari air dan susu serta segala manfaat dan kelezatan yang ditambahkan
kepadanya.

Lalu ketika dia meninggal, terputuslah empat jalan rezeki ini, Namun Allah subhanahu membuka baginya (jika dia hamba yang beruntung) delapan jalan rezeki, itulah pintu-pintu surga yang berjumlah delapan, dia boleh masuk surga dari mana saja dia kehendaki. Dan begitulah Allah subhanahu, Dia tidaklah menghalangi hamba-Nya untuk mendapatkan sesuatu, kecuali Dia berikan sesuatu yang lebih utama dan lebih bermanfaat baginya. Dan itu tidak diberikan kepada selain orang mukmin."

📚 Al Fawaaid libnil Qayyim hal: 57

ﻗﺎﻝ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﻌﻼﻣﺔ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﻘﻴﻢ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ:

“ ﻓﺮِّﻍ ﺧﺎﻃﺮﻙ ﻟﻠﻬﻢ ﺑِﻤَﺎ ﺃُﻣﺮﺕ ﺑِﻪِ، ﻭَﻟَﺎ ﺗﺸﻐﻠﻪ ﺑِﻤَﺎ ﺿﻤﻦ ﻟَﻚ، ﻓَﺈِﻥ ﺍﻟﺮﺯﻕ ﻭَﺍﻟْﺄَﺟَﻞ ﻗﺮﻳﻨﺎﻥ ﻣﻀﻤﻮﻧﺎﻥ، ﻓَﻤَﺎ ﺩَﺍﻡَ ﺍﻟْﺄَﺟَﻞ ﺑَﺎﻗِﻴﺎ ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﺮﺯﻕ ﺁﺗِﻴَﺎ،

ﻭَﺇِﺫﺍ ﺳﺪ ﻋَﻠَﻴْﻚ ﺑِﺤِﻜْﻤَﺘِﻪِ ﻃَﺮِﻳﻘﺎ ﻣﻦ ﻃﺮﻗﻪ، ﻓﺘﺢ ﻟَﻚ ﺑﺮﺣﻤﺘﻪ ﻃَﺮِﻳﻘﺎ ﺃَﻧْﻔَﻊ ﻟَﻚ ﻣِﻨْﻪُ،

ﻓﺘﺄﻣّﻞ ﺣَﺎﻝ ﺍﻟْﺠَﻨِﻴﻦ ﻳَﺄْﺗِﻴﻪِ ﻏﺬﺍﺅﻩ ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟﺪَّﻡ ﻣﻦ ﻃَﺮِﻳﻖ ﻭَﺍﺣِﺪَﺓ، ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟﺴُّﺮَّﺓ، ﻓَﻠَﻤَّﺎ ﺧﺮﺝ ﻣﻦ ﺑﻄﻦ ﺍﻟْﺄُﻡ، ﻭﺍﻧﻘﻄﻌﺖ ﺗِﻠْﻚَ ﺍﻟﻄَّﺮِﻳﻖ، ﻓﺘﺢ ﻟَﻪُ ﻃَﺮِﻳﻘﻴﻦ ﺍﺛْﻨَﻴْﻦِ، ﻭﺃﺟﺮﻯ ﻟَﻪُ ﻓﻴﻬﻤَﺎ ﺭﺯﻗﺎ ﺃﻃﻴﺐ ﻭﺃﻟﺬ ﻣﻦ ﺍﻷﻭﻝ: ﻟَﺒَﻨًﺎ ﺧَﺎﻟِﺼﺎ ﺳﺎﺋﻐﺎ،

ﻓَﺈِﺫﺍ ﺗﻤﺖ ﻣُﺪَّﺓ ﺍﻟﺮَّﺿَﺎﻉ، ﻭﺍﻧﻘﻄﻌﺖ ﺍﻟﻄﺮﻳﻘﺎﻥ ﺑﺎﻟﻔﻄﺎﻡ، ﻓﺘﺢ ﻃﺮﻗﺎً ﺃَﺭْﺑَﻌَﺔ ﺃﻛﻤﻞ ﻣِﻨْﻬَﺎ، ﻃﻌﺎﻣﺎﻥ ﻭﺷﺮﺍﺑﺎﻥ، ﻓﺎﻟﻄﻌﺎﻣﺎﻥ ﻣﻦ ﺍﻟْﺤَﻴَﻮَﺍﻥ ﻭﺍﻟﻨﺒﺎﺕ، ﻭﺍﻟﺸﺮﺍﺑﺎﻥ ﻣﻦ ﺍﻟْﻤِﻴَﺎﻩ ﻭﺍﻷﻟﺒﺎﻥ ﻭَﻣَﺎ ﻳُﻀَﺎﻑ ﺇِﻟَﻴْﻬِﻤَﺎ ﻣﻦ ﺍﻟْﻤَﻨَﺎﻓِﻊ ﻭﺍﻟﻤﻼﺫ.

ﻓَﺈِﺫﺍ ﻣَﺎﺕَ ﺍﻧْﻘَﻄَﻌﺖ ﻋَﻨﻪُ ﻫَﺬِﻩ ﺍﻟﻄّﺮﻕ ﺍﻟْﺄَﺭْﺑَﻌَﺔ، ﻟﻜﻨﻪ ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻪُ ﻓﺘﺢ ﻟَﻪُ ﺇِﻥ ﻛَﺎﻥَ ﺳﻌﻴﺪﺍ ﻃﺮﻗﺎ ﺛَﻤَﺎﻧِﻴَﺔ، ﻭَﻫِﻲ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏ ﺍﻟْﺠﻨَّﺔ ﺍﻟﺜَّﻤَﺎﻧِﻴﺔ ﻳﺪْﺧﻞ ﻣﻦ ﺃَﻳﻬَﺎ ﺷَﺎﺀَ، ﻓَﻬَﻜَﺬَﺍ ﺍﻟﺮﺏ ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻪُ ﻟَﺎ ﻳﻤْﻨَﻊ ﻋَﺒﺪﻩ ﺍﻟْﻤُﺆﻣﻦ ﺷَﻴْﺌﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺇِﻟَّﺎ ﻭﻳﺆﺗﻴﻪ ﺃﻓﻀﻞ ﻣِﻨْﻪُ ﻭﺃﻧﻔﻊ ﻟَﻪُ، ﻭَﻟَﻴْﺲَ ﺫَﻟِﻚ ﻟﻐﻴﺮ ﺍﻟْﻤُﺆﻣﻦ،

📚‏ ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ ﻻﺑﻦ ﺍﻟﻘﻴﻢ ﺹ57

📑 WA Ashhaabus Sunnah
📝💻 Majmu'ah Hikmah Salafiyyah || ▶ https://t.me/hikmahsalafiyyah

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Rabu, 26 Juni 2019

Dunia seperti kotoran

┏📜📚📖━━━━━━━━━━━━━━┓
  Majmu'ah Riyadhussalafiyyin
┗━━━━━━━━━━━━━━📖📚📜┛

🌏🏚 GAMBARAN AKHIR DUNIA BAGI PARA PENGEJARNYA 🏚🌏

🗒️ Dari Adh-Dhahhak bin Sufyan radhiyallahu 'anhu, Rasulullah ﷺ pernah bertanya kepadanya,

  يا ضَحَّاكُ, ما طعامُك؟

"Wahai Dhahhak, apa yang biasa kamu makan?"

قال: يا رسولَ اللهِ, اللحمُ واللبنُ.

"Wahai Rasulullah, saya biasa makan daging dan susu," jawab Adh-Dhahhak.

قال: ثم يصيرُ إلى ماذا؟

"Jadi apa kemudian daging dan susu itu setelah kamu makan," tanya Rasulullah ﷺ kembali.

قال : إلى ما قد علمتَ.

"Menjadi sesuatu yang telah Anda ketahui."

Lalu Rasulullah ﷺ bersabda,

فإنَّ اللهَ تعالى ضرب ما يخرجُ من ابنِ آدمَ مَثَلًا للدُّنيا.

"Sesungguhnya Allah telah menjadikan sesuatu yang keluar dari manusia sebagai perumpamaan bagi dunia."

(Shahih lighairih - H.R. Ahmad, no.15.747; Shahih At-Targhib, no. 3242)

Layak untuk direnungi.

✍🏼 Ustadz Hari Ahadi حفظه الله
➖ ➖ ➖ ➖ ➖
🕌 “Tetap hadir di majelis ilmu syar'i (tempat pengajian) untuk meraih pahala dan berkah lebih banyak dan lebih besar, insyaallah.”

📲 Ayo Join dan Share :
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
↘ Faedah:
📚 telegram.me/Riyadhus_Salafiyyin
↘ Poster dan Video:
🖼 telegram.me/galerifaedah
↘ Kunjungi Website Kami:
🌏 www.riyadhussalafiyyin.com

Sabtu, 22 Juni 2019

Tulisan di kuburan

Hukum Menulis Nama Di Kuburan Untuk Keperluan

Pertanyaan

Sebagian orang menulis nama mayat saja di kuburan, agar mengetahui (tempatnya) ketika menziarahinya. Karena kebanyakan kuburan mirip satu sama lain, dan tidak dapat dikenali kecuali dengan menulis nama, apakah hal itu dibolehkan atau tidak?

Teks Jawaban

Alhamdulillah

Asalnya tulisan dalam (nisan) kubur diharamkan dan tidak dibolehkan. Silahkan lihat soal jawab di no. 9986

Kecuali sebagian para ulama rahimahumullah berpendapat membolehkan menulis nama saja karena keperluan untuk itu.

Terdapat dalam Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyyah, 32/252: “Para ahli fikih juga berbeda pendapat terkait dengan tulisan (di nisan) kuburan. Malikiyah, Syafiiyyah dan Hanabilah berpendapat memakruhkan tulisan di (nisan) kuburan secara  mutlak. Berdasarkan hadits Jabir, berkata:

نهى النبي صلى الله عليه وسلم أن يجصص القبر وأن يقعد عليه وأن يبنى عليه وأن يكتب عليه

“Nabi sallallahu alaihi wa sallam melarang mengapur kuburan, mendudukinya, membangun dan menulis di atasnya.”

Sementara Hanafiyah, Subki dari Syafiiyyah berpendapat tidak mengapa menulis jika hal itu diperlukan agar tidak hilang bekasnya dan tidak dilecehkan.”

Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata, “Tulisan di atas (nisan kuburan) ada perinciannya, tulisan yang tidak diinginkan kecuali untuk menetapkan nama untuk menunjukkan kuburannya. Hal ini tidak mengapa. Sementara tulisan yang menyerupai prilaku zaman jahiliyah, menulis nama seseorang dan pujian atasnya bahwa dia melakukan ini dan itu, atau pujian lainnya atau menulis syair, hal ini diharamkan. Hal ini seperti yang dilakukan oleh sebagian orang bodoh dengan menuliskan di batu nisan di kuburan surat Al-Fatihah, sebagai contoh, atau ayat-ayat lainnya. Semuanya ini diharamkan. Bagi orang yang melihat hal itu di kuburan, hendaknya dihilangkan nisannya. Karena ini termasuk kemungkaran yang harus dirubah. Wallahu Al-Muwaffiq." (Syarh Riyadus Shalihin)

Syekh Hamd bin Abdullah Al-Hamd hafizahullah berkata, “Apakah dibolehkan menulis nama sebagai tanda, jika keluarga keluarga mayat tidak dapat meletakkan sesuatu sebagai tanda untuk kuburan tersebtu, karena banyaknya kuburan dan tidak dapat dibedakan kecuali dengan tulisan?

Sekelompok ahli ilmu berpendapat perbolehkan hal itu. Karena hal itu cuma sekedar meletakkan tulisan saja, maka hal itu tidak mengapa. Dengan syarat tidak memungkinkan meletakkan tanda lainnya. Hal itu karena untuk keperluan mengetahui kuburan mayat. Terdapat dalam Sunan Abu Daud bahwa beliau sallallahu alaihi wa sallam, meletakkan batu bata di bagian kepala (kuburan) Utsman bin Maz’un dan mengatakan, “Agar saya dapat mengetahui kuburan saudaraku, dan saya kuburkan orang yang meninggal dunia dari kerabatku.” Pendapat ini  bagus insyaallah.” (Syarh Az-Zad)

Wallahu’alam .

Kamis, 20 Juni 2019

ILMU LEBIH UTAMA DARI PADA JIHAD

✋🏻‼🌷💥 ILMU LEBIH UTAMA DARI PADA JIHAD

✍🏻 Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata:

العلم يحتاج إلى جهد وتعاهد وصبر ؛ لأنه جهاد في سبيل الله ، بل طلب العلم أفضل من الجهاد في سبيل الله

Ilmu itu butuh kepada kesungguhan, penjagaan dan kesabaran, karena ilmu itu adalah jihad, bahkan lebih utama dari pada jihad di jalan Allah.

لأن طلاب العلم كل الأمة تحتاج إليهم ، الكافرة والمسلمة ، والجهاد لا نحتاج إليه إلا لرد الأعداء

Karena penuntut ilmu itu, setiap umat membutuhkan mereka, baik umat yang kafir ataupun muslim. Sementara jihad itu, kita tidak membutuhkannya kecuali untuk menolak musuh.

[Liqa al-Bab Al-Maftuh 225]

🌎 Sumber || https://www.ajurry.com/vb/showthread.php?t=7303

⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/forumsalafy

💎💎💎💎💎💎💎💎💎