Sabtu, 20 Juli 2019

Tobatnya Laskar Jihad

MENGOREKSI SEJARAH LASKAR JIHAD BAGI IKHWAN YG BARU MENGENAL DAKWAH SALAF

Dakwah Salafiyyah sejak dulu tidak pernah terikat dengan pribadi manapun kecuali Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam.

Dakwah Salafiyyah juga tidak pernah terikat dengan organisasi apapun.

Dakwah ini hanya terikat dengan Al Quran dan As Sunnah di atas pemahaman para shahabat radiyallahu ‘anhum dan seluruh Salafus Shalih yang dibawa para Ulama Ahlus Sunnah.

Pengikut dakwah Salaf Ahlussunnah wal Jamaah adalah orang-orang yang paling bersemangat untuk mengkaji ilmu dan mengamalkannya di atas sumber-sumber tersebut. Karena itu, mereka senantiasa berjalan di atas ilmu dan bimbingan para ulama.

Namun para Salafiyyun (pengikut dakwah Salafiyah) bukanlah orang-orang yang ma’shum yang terbebas dari kesalahan. Mereka sangat mungkin untuk tergelincir dalam berbagai kesalahan dan penyimpangan Dan sebagai realisasi dari sikap tunduk mereka di hadapan kebenaran, setiap terjadi penyimpangan dari jalan yang lurus atau penentangan terhadap ulama, segeralah mereka saling mengingatkan dan meluruskannya.

Sehingga kritik, koreksi, teguran, atau bantahan ilmiah adalah sesuatu yang sangat wajar dalam sejarah perjalanan dakwah ini. Sebaliknya sikap taqlid, membebek dan ikut-ikutan sama sekali tidak dikenal oleh Ahlussunnah dan Salafiyyun.

Hidupnya budaya kritik ilmiah akan memperlihatkan siapa yang benar-benar berdiri sebagai Ahlussunnah dan siapa yang hanya ikut-ikutan.

Bagi mereka yang menolak kritik dan tidak mau rujuk pada kebenaran, maka mereka adalah pengikut hawa nafsu atau ahlul ahwa. Bagi Ahlus Sunnah, teguran dan kritik akan segera membawanya kembali kepada Al Haq. Sedangkan pengikut hawa nafsu, mereka akan menentang ilmu dan nasehat ulama dengan berbagai alasan. Mereka berani menarik-narik makna ayat dan hadits agar mencocoki hawa nafsu, bahkan berani mencela para ulama agar ditolak fatwanya.

Dengan prinsip ini, maka kami membuat pernyataan ruju kepada kebenaran dan kembali kepada prinsip dakwah Salafiyyah setelah kami mengalami berbagai ketergelinciran. Yakni saat kami menjalani jihad di Ambon (Maluku) dan Poso (Sulteng), karena dalam jihad tersebut kami banyak terjatuh pada penyimpangan-penyimpangan lain yang tidak sejalan dengan Manhaj Salaf.

Tanpa terasa kami terjerumus ke dalam berbagai penyimpangan yang bermuara pada satu titik yaitu politik massa atau penggunaan potensi massa dalam perjuangan. Sungguh kesesatan seperti inilah yang terjadi pada Ahlul bid’ah dan hizbiyyun dari kalangan Ikhwanul Muslimin, Quthbiyyin (pengikut Sayyid Quthb) dan Sururiyyin (pengikut Muhammad Surur) dan lain-lain. Dengan penyimpangan yang kami jalani saat itu, muncullah tindakan-tindakan persis seperti yang dilakukan Ikhwanul Muslimin, di antaranya :

1. Sistem komando yang meluas menjadi organisasi yang digerakkan
dengan sistim imarah dan bai’at

2. Lebih mementingkan kuantitas daripada kualitas dalam organisasi

3. Demonstrasi, unjuk rasa dan yang sejenisnya menjadi hal yang biasa

4. Mencari dukungan politis dari berbagai kelompok dengan tidak
memperhatikan apakah mereka Ahlus Sunnah, orang awam atau Ahlul Bid’ah

5. Dari sinilah timbul ide untuk mengadakan Musyawarah Kerja Nasional
(Mukernas) dengan mengundang tokoh-tokoh politik dan Ahlul Bid’ah

6. Mulai menggampangkan dusta dengan dalih bahwa perang adalah tipu daya

7. Bermudah-mudahan dalam maksiat seperti fotografi dan ikhtilath
karena mengimbangi orang awam

8. Mengingkari kemungkaran dengan menggunakan gerakan massa dan kekerasan dan seterusnya
Kemudian datanglah teguran dari para ulama dengan harapan agar kami kembali kepada Manhaj Salaf dalam dakwah dan jihad serta membubarkan diri dari Forum Komunikasi Ahlussunnah Wal Jama’ah (FKAWJ) dan Laskar Jihadnya (LJ). Maka karena kami memulai Jihad ini dengan bimbingan para ulama, maka bubarpun juga dengan bimbingan para ulama.

Tidak cukup hanya membubarkan diri dan meninggalkan penyimpangan-penyimpangan yang kami telah terjerumus padanya, namun kami mempunyai kewajiban untuk menerangkan kepada masyarakat bahwa apa yang kami lakukan dahulu bukanlah dari Manhaj Salaf. Karena ketika itu kita mengibarkan bendera Dakwah Salafiyyah dan Ahlus Sunnah, maka kami khawatir penyimpangan-penyimpangan tersebut dianggap oleh sebagian masyarakat sebagai bagian dari Dakwah Salafiyyah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah. Inilah sesungguhnya yang paling penting!

Sebagaimana firman Nya.

إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَبَيَّنُوا فَأُولَٰئِكَ أَتُوبُ عَلَيْهِمْ ۚ وَأَنَا التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

“Kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itu Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS Al Baqarah: 160)

Dengan demikian apa yang telah kami lakukan, yang bertentangan dengan prinsip-prinsi Manhaj Salaf, kami bertaubat kepada Allah dan menyatakan dengan tegas bahwa itu bukan Manhaj Ahlus Sunnah, tetapi kekeliruan dan ketergelinciran kami.

Hujjah tetap pada Al Quran dan As Sunnah, bukan pada apa yang dilakukan oleh FKAWJ atau LJ atau siapapun yang mengaku Ahlus Sunnah.

Akhirnya, kami – bersama segenap para ustadz yang dulu terlibat dalam FKAWJ/LJ – berharap kepada Allah agar mengampuni kita semua.

menerima amal ibadah dan jihad kita dan membalasnya dengan kebaikan-kebaikan dan Jannah. Juga kami memohon maaf kepada semua pihak dari kaum muslimin umumnya dan Salafiyyin khususnya atas kesalahan kami pada masa lalu itu.

Ustadz Muhammad Umar As Sewed

https://www.salafycirebon.com/mengoreksi-sejarah-laskar-jihad-bagi-ikhwan-yg-baru-mengenal-dakwah-salaf.htm

Manhaj

*Manhaj*

Manhaj itu seperti kurikulum bagi guru. Seperti kompas bagi pengembara. Seperti google map bagi traveller. Manhaj lebih dari itu karena yang dituju adalah kampung akhirat. Akhir dari perjalanan manusia. Manhaj itu adalah cara beragama. Manhaj itu aturan yang mengarahkan dan membentuk seseorang, aqidahnya, cara ibadahnya dan ilmu syar'iyah lainnya. Jika kebenaran dapat diambil dari siapa  saja tapi menuntut ilmu tidak dari siapa saja. Karena setiap langkah akan diminta pertanggunganjawabnya. Dan setiap amal akan diminta dasar ilmunya. Seperti kurikulum bagi guru agar dapat mengajar dengan benar. Maka manhaj mengajarkan agar beribadah dengan benar. Bahagia mengenal manhaj seperti menemukan permata dalam lumpur. Senang mengenal sunnah seperti yang diajarkan Rasulullah dan dilazimi para sahabat, tabi'in, tabi'ut tabi'in. Mereka yang disebutkan oleh Allah sebagai generasi terbaik dalam islam. Mengenal manhaj agar ketika berjalan berusaha tidak mengambil jalan menyimpang. Jalan yang membuat ragu bahkan yang dapat menyasarkan untuk sampai tujuan.

Allah berfirman: *"Untuk tiap umat diantara kamu, kami berikan aturan dan jalan yang terang…” (Al Maidah: 48)*

Minggu, 07 Juli 2019

Larangan menyiksa binatang

⭕Hukum Lem Tikus⭕


🌀 Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah dalam Syarh Riyadhish Shalihin ketika menjelaskan hadits,

إن الله كتب الإحسان على كل شيء فإذا قتلتم فأحسنوا القتلة وإذا ذبحتم فأحسنوا الذبحة

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda, "Sungguh Allah mewajibkan perbuatan baik dalam segala sesuatu. Maka bila kalian membunuh, baikkanlah dalam cara kalian membunuh. Dan bila kalian menyembelih, baikkanlah cara kalian menyembelih."

Sehingga misalnya engkau ingin membunuh seekor tikus -hukum membunuhnya mustahabb(disukai)- baguskanlah caramu membunuhnya. Bunuh tikus itu dengan alat yang langsung membunuhnya saat itu juga, jangan menyiksanya.

🚫Termasuk menyiksanya adalah perbuatan yang dilakukan sebagian orang yang meletakkan sesuatu yang menempel, yang bisa menjadikan tikus menempel di alat tersebut. Kemudian ia meninggalkan si tikus tadi mati di situ dalam keadaan lapar dan haus. Ini tidak boleh.

❗Jadi bila engkau meletakkan lem ini, engkau harus berulang kali mengecek dan mengawasi alat ini, sehingga begitu engkau menjumpai sesuatu yang tertempel di situ, engkau bisa segera membunuhnya.

❗Adapun bila kau biarkan binatang yang menempel itu dua atau tiga hari, tikus terjatuh padanya dan mati dalam keadaan haus dan lapar, sungguh yang demikian ini *engkau dikhawatirkan masuk ke dalam neraka dengan sebab perbuatan ini*. Karena Nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda,

دخلت النار امرأة في هرة حبستها حتى ماتت لا هي أطعمتها ولا هي أسرلتها تأكل من خشاش الأرض

Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda, "Seorang wanita masuk neraka karena seekor kucing yang dikurungnya hingga kucing itu mati. Dia tidak  memberinya makan dan tidak pula melepaskannya makan serangga-serangga di tanah."

فائدة من شرح رياض الصالحين للشيخ ابن عثيمين رحمه الله:

عند شرحه لحديث:(( إن الله كتب الإحسان على كل شيء، فإذا قتلتم فأحسنوا القتلة، وإذا ذبحتم فأحسنوا الذبحة)).

قال رحمه الله : فمثلاً إذا أردت أن تقتل فأرة وقتلها مستحب فأحسن القتلة، أقتلها بما يزهق روحها حالاً، ولا تؤذها، ومن أذيتها ما يفعله بعض الناس حيث يضع لها شيئاً لاصقاً تلتصق به، ثم يدعها تموت جوعاً وعطشاً، وهذا لا يجوز ، فإذا وضعت هذا اللاصق؛ فلابد أن تكرر مراجعته ومراقبته، حتى إذا وجدت شيئاً لاصقاً قتلته.

أما أن تترك هذا اللاصق يومين أو ثلاثة وتقع فيه الفارة وتموت عطشاً أو جوعاً، فإنه يخشى عليك أن تدخل النار بذلك؛ لأن النبي صلى الله عليه وسلم قال: (( دخلت النارَ امرأةٌ في هرة حبستها حتى ماتت لا هي أطعمتها ولا هي أرسلتها تأكل من خشاش الأرض)).

t.me/majalahqonitah

🌐 Sumber:

https://www.sahab.net/forums/index.php?app=forums&module=forums&controller=topic&id=99029

Dunia menurut salaf

👣 🌏  Kehidupan Dunia Menurut Generasi Salaf

==============================

🖋 Al-Hasan al-Bashri rahimahumallah mengatakan,

🍃 “Semoga Allah merahmati seseorang yang mencari harta dengan cara yang baik, membelanjakannya dengan sederhana, dan memberikan sisanya.

⚖ Arahkanlah sisa harta ini sesuai dengan yang diarahkan oleh Allah. Letakkanlah di tempat yang diperintahkan oleh Allah. Sungguh, generasi sebelum kalian mengambil dunia sebatas yang mereka perlukan. Adapun yang lebih dari itu, mereka mendahulukan orang lain.

🌪 Ketahuilah, sesungguhnya kematian amat dekat dengan dunia hingga memperlihatkan berbagai keburukannya.

🔥 Demi Allah, tidak seorang berakal pun yang merasa senang di dunia. Karena itu, berhati-hatilah kalian dari jalan-jalan yang bercabang ini, yang muaranya adalah kesesatan dan janjinya adalah neraka.

💧Aku menjumpai sekumpulan orang dari generasi awal umat ini. Apabila malam telah menurunkan tirai kegelapannya, mereka berdiri, lalu (bersujud) menghamparkan wajah mereka. Air mata mereka berlinangan di pipi. Mereka bermunajat kepada Maula (yakni Rabb) mereka agar memerdekakan hamba-Nya (dari neraka).

🌤  Apabila melakukan amal saleh, mereka gembira dan memohon kepada Allah agar menerima amalan tersebut.

🌦 Sebaliknya, apabila melakukan kejelekan, mereka bersedih dan memohon kepada Allah agar mengampuni kesalahan tersebut.”
(Mawa’izh al-Hasan al-Bashri, hlm. 41—42)

📲 Sumber http://asysyariah.com/permata-salaf-kehidupan-dunia-menurut-generasi-salaf/

==============================

🍒 WhatsApp المجموعة البركة
🌍 Kunjungi || http://www.tamaamulminnah.com/
⏩ Channel Telegram Tamaamul Minnah || http://bit.ly/TamaamulMinnah
💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎

Bahaya FB

⚠️ TANBIHAT PENTING BAGI PARA PENGGUNA HANDPHONE
〰〰〰➰〰〰〰

🔥 ADA APA DENGAN FACEBOOK?

BUKAN MASALAH REMEH. JUSTRU INI BISA MENJADI SEBAB KEMUNDURAN MORAL DAN AKHLAK SAUDARA-SAUDARA KITA KAUM MUSLIMIN SECARA UMUM, SALAFIYIN DAN KHUSUSNYA REMAJA MEREKA.

Mengapa kita sering mempermasalahkan facebook[¹] (seterusnya kita tulis FB, - Ed), padahal media sosial yang sejenis itu mestinya juga kena?
 
Bahkan kata pepatah, “Jangankan pedang, rantingpun bisa membunuh.” Jangankan FB, sms lewat hp ‘jadul’pun bisa menjadi sebab maksiat. Lalu mengapa hanya FB yang didiskreditkan?

Pasalnya karena FB itu jauh lebih menyenangkan bagi mereka. Cakupannya lebih luas. Lebih mudah mencari teman, baik teman lama ataupun yang akan dijadikan pasangan. Plus fasilitas-fasilitasnya yang komplit, menarik dan mudah. Padahal hingga detik ini FB merupakan medsos rangking pertama yang menjadi faktor pemicu kemaksiatan dan kejahatan, dibanding media-media sosial lainnya.

——————–
Bukan maksud hati ingin menakut-nakuti, tapi FB memang medsos yang harus diwaspadai. Jangan sampai pengalaman pahit para korban tertimpa pula kepada anda dan kami.

Berikut ini beberapa poin yang mewakili dampak negatif FB

1⃣ SARANA MUDAH MENGUNDANG SYAHWAT

Ketika pemilik akun masuk ke laman utama FB, maka suguhan pertama kali adalah daftar menu kenalan yang menampilkan segala macam foto profil, dari foto selebriti hingga gambar sapi.

Belum lagi paparan iklan yang menawarkan ajakan-ajakan negatif lainnya. والعياذ بالله
 
2⃣ MUDAH MENDAPATKAN AROMA PORNOGRAFI

Tak jarang pada tampilan daftar kenalan tersebut terdapat foto-foto centil, porno dikit, agak-agak porno, semi porno, sampai telanjang kotak.

Tentu pemilik akun mulai panas-dingin. lisannya menyebut “Astaghfirullah” tapi matanya ‘konslet’ hingga tak bisa lagi berkedip.

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. (An Nur: 30)
 
3⃣ INTERAKSI TANPA BATAS

Yang penting asal jago berselancar mencari teman (baca: mangsa), semua pengguna facebook bisa dikuntit. Maka sudah biasa bagi para ‘nasabah’ FB yang NAKAL saling berkunjung dari satu pengguna ke pengguna lainnya. Dari ‘kandang bebek’ berpindah ke ‘kandang ayam’. Saling goda menggoda antara pria dan wanita. Bagi mereka itu biasa.

4⃣ MELALAIKAN TUGAS

Jangankan pekerjaan eksternal, mandipun sering lupa. Karena konsentrasinya hanya kepada teman-teman di dalam facebooknya. Maklum, demi menjaga hubungan pertemanan, jadi semua chatingan harus dilayani. Sampai menyangkut hal-hal remeh sekecil apapun.

Waktunya habis hanya untuk menulis perkara-perkara yang tak berguna. Sehingga kesempatan untuk merampungkan aktifitas lainnya pupus begitu saja. 

ﺍِﺣْﺮِﺹْ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﺎ ﻳَﻨْﻔَﻌُﻚَ , ﻭَﺍﺳْﺘَﻌِﻦْ ﺑِﺎَﻟﻠَّﻪِ , ﻭَﻟَﺎ ﺗَﻌْﺠَﺰْ

“Bersemangatlah untuk menggapai apa-apa yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah dan jangan merasa lemah” (Hadits dari Abu Hurairah, riwayat Muslim)

5⃣ AUTISTIK [²]

Bukan dalam artian sebenarnya, tapi sebagian perilaku mereka sama. Tidak mau bersosial dengan lingkungan sekitarnya, merasa risih kalau ada yang mengajak dia bicara dan lebih suka menyendiri. Bagaikan hidup di dunia antah-berantah.

6⃣ ‘HILANG KONTAK’

Ini imbas lumrah bagi pengguna. Di satu sisi dia perhatian bukan main dengan teman-teman maya yang ada di akun FB-nya. Namun di sisi lain dia lalai dengan orangtua dan saudara-saudaranya.

Hilang rasa saling percaya berganti dengan prasangka saling curiga. Tidak ada komunikasi. Akhirnya diapun semakin menjauh dari anggota keluarga.
 
7⃣ MEDIA UNTUK MEMPERMUDAH SELINGKUH

Telah lewat penjelasannya. (Baca artikel sebelumnya, red)

(bersambung Insyaa Allah)
▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️

8⃣ MEMBUANG-BUANG WAKTU

Jelas. Setiap waktu bisa jadi dia sibuk dengan FB-nya. Hingga hari bagaikan jam, dan jam bagaikan menit.
Siang menyingkap malam. Malam melingkup siang. Namun sungguh sedikit sekali manfaat yang dia dapati setiap hari.

Ingatlah nasihat emas dari Abdullah bin Umar رضي الله عنهما:
 
إِذَا أَمْسيْتَ، فَلا تَنْتظِرِ الصَّباحَ وإِذَا أَصْبحْت، فَلا تنْتَظِرِ المَساءَ، وخُذْ منْ صِحَّتِكَ لمرضِكَ ومِنْ حياتِك لِموتك

“Jika engkau berada di waktu sore maka jangan menunggu datangnya pagi. Dan jika engkau berada di waktu pagi maka jangan menunggu datangnya sore. Pergunakanlah waktu sehatmu sebelum kamu sakit. Dan pergunakanlah waktu hidupmu sebelum kamu mati.” (Dari Abu Hurairah, diriwayatkan oleh imam al Bukhari)

9⃣ MELUPAKAN ILMU DAN BELAJAR

Sebenarnya cukuplah satu poin ini sebagai penggugah hati yang sedang tertidur. Sehingga tergerak pula azamnya untuk cepat-cepat meninggalkan dan melupakan FB.

🔟 AJANG TIPU-MENIPU

Orang bijak di antara mereka berkata: “Kalau kalian ingin membuat akun facebook, jangan menampilkan data asli karena hal itu bisa dimanfaatkan oleh orang-orang jahat.” Ini perkataan dari yang bijak. Belum lagi dengan yang bejat. Masing-masingnya memiliki kesamaan dalam satu sisi yakni dusta. 

ومَنْ غَشَّنَا، فَلَيْسَ مِنَّا (الحديث)

“Dan barangsiapa yang menipu kami maka dia bukan termasuk golongan kami” (Hadtis dari Abu Hurairah, riwayat Muslim) 

Jadi, kalau data anda palsu, berarti anda telah memperbanyak jumlah penipu. Sedangkan jika data anda benar, anda bisa menjadi korban kelicikan.

1⃣1⃣ TERSEBARNYA DATA PRIBADI

Ini bagi yang jujur. Biasanya wanita yang lugu lagi polos. Dia menampilkan data-data pribadi di dalam akunnya, yang tentu sudah dinanti-nanti oleh para pengintai berakal rendah. Dia pikir semua teman kenalan FB itu baik, ternyata terbalik.
 
——————————-
❗ D A N G E R O U S AWAS……HATI-HATI…..!!!!

ADA YANG MENYAMAR SEBAGAI AKHWAT. MESKIPUN PROFILNYA BERHIJAB LENGKAP. TERNYATA DIALAH KOLEKTOR FOTO AKHWAT, ATAU PENIPU BEROTAK JAHAT

1⃣2⃣ MENINGKATNYA JUMLAH KRIMINALITAS

Mulai dari penipu kelas teri hingga bajingan kelas ‘megalodon’ ada di FB. Tak ayal, segala bentuk dan model kriminalitas kerap kali terjadi akibat medsos yang satu ini. Komplitnya, pihak yang berwajib merasa sulit untuk membelit para bandit dan penjahat tengik.
 
1⃣3⃣ PERBUATAN SEKS BEBAS

Ya. Itulah babak finalnya. Kesimpulan terakhir bagi yang suka bermain cinta di FB. Imanpun terkucil karena kecantol godaan Si manis centil.

Mulanya sekadar kenalan... lalu curhat-curhatan… cayang-cayangan... genit-genitan... kirim-kiriman gambar…… janji pertemuan…. akhirnya terjadilah apa yang terjadi. [³]

1⃣4⃣ SARANA PENCULIK WANITA

Hanya Wanita yang tidak menggunakan otaknya saja yang biasanya dijadikan bulan-bulanan dalam modus seperti ini. Mau-maunya diajak kencan oleh pria yang cuma kenal dari FB. Barulah dia sadar setelah tersekap di dalam lubang buaya darat.
 
1⃣5⃣ PROSTITUSI TERSELUBUNG

Kosakata yang seolah-olah bermakna ilmiah. Padahal tak lain dan tak bukan hanyalah praktek perdagangan wanita PSK. Banyak di dapati FB kini menjadi stan pemajang banderol bagi mereka.
———
Sebagian orang mecoba memberikan pembelaan kepada FB dan konsumennya, “FB itu hanya media. Ada baik dan ada pula buruknya. Ya tergantung siapa yang menggunakan!!”

Kita jawab:

“Na’am. Jika anda sudah merasa kuat iman, yakin tetap istiqomah, yakin mampu menjaga pandangan, yang menggunakannya hanya untuk kebaikan, yang tidak akan melalaikan ibadah, yang tidak akan membuang-buang waktu, yang yakin tidak akan tertipu, yang tidak akan melalaikan tugas keluarga dan lainnya……maka terserah kamu.

Demi Allah, kamu tidak akan bisa menjamin keselamatan diri sendiri. Adapun kami, kami khawatir akan termakan rayuan syahwat dan syubhat.”

SEKALI LAGI !!!

KAMI NASEHATKAN KEPADA PARA PENGGUNA FACEBOOK DAN SELURUH MEDSOS YANG MEMILIKI FITUR OBROLAN UMUM -AGAR MENINGGALKAN MEDIA-MEDIA YANG BERBAHAYA INI. APAPUN ALASANNYA. APAKAH UNTUK KEPERLUAN BISNIS, ATAU SEBAGAI MEDIA GRUP YANG MEMPUBLIKASIKAN FAEDAH-FAEDAH ILMU DAN YANG LAINNYA. TAPI PILIHLAH MEDSOS YANG LEBIH TERHIJAB DAN AMAN.

DAN BISA JADI MEDIA-MEDIA BERBAHAYA SEMACAM INI MASIH JUGA DIGUNAKAN OLEH ANAK-ANAK KITA, ISTRI KITA, SUAMI ATAU KOMPONEN KELUARGA KITA YANG LAINNYA. MAKA PERINGATKANLAH MEREKA  SEMUA !!

TINGGALKAN!!

MEDIA INI BUKAN TEMPAT YANG LAYAK BAGI ORANG-ORANG YANG MENJAGA DIRI DAN AGAMANYA.

WA BAROKALLAHU FIIKUM.

Akhirnya, kita meminta kepada Allah عز وجل agar diberi tambah rasa ‘khosyyah’ kepada-Nya. Sehingga kita lebih berhati-hati dalam setiap langkah, Amin.

Semoga penjelasan ini bisa bermanfaat bagi kami sekeluarga, dan seluruh pembaca.

_______
Catatan kaki:
[¹] Bedakan antara media sosial facebook dengan perusahaan facebook.

[²] Autistik : terganggu jika berhubungan sosial dengan orang lain

[³] Motif suka sama suka

[[Wal ‘afwu minkum jika bahasa dalam artikel ini terlalu ‘menyengat’. Na’am. Demikianlah ungkapan yang pas, tidak terlalu keras dan tidak juga terlalu ‘benyek’. Agar supaya para pembaca lebih perhatian dari kalimat ke kalimat berikutnya, mengingat betapa seriusnya perkara ini. ]]

📑 (Arsip lama tulisan al-Ustadz Abu Dawud al-Pasimiy pada Channel AppSalafy yang sudah tidak aktif, dengan sedikit perubahan redaksi)

🏡 Majmu'ah Salafy Baturaja
🌏 Channel Telegram: https://t.me/salafybaturaja
▫▫▫▫▫▫▫▫▫️▫️▫️