Izin berzina kepada Rasulullah
Suatu hari ada seorang pemuda yang mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, izinkan aku berzina! ”
Orang-orang pun bergegas mendatanginya dan menghardiknya, “ Diam kamu! Diam! ”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Mendekatlah. ”
Pemuda itu pun mendekat lalu duduk.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “ Relakah engkau jika ibumu dizinai orang lain? ”
“Tidak, demi Allah, wahai Rasul! ” sahut pemuda itu.
“Begitu pula orang lain, tidak rela kalau ibu mereka dizinai.”
Lanjut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Relakah engkau jika putrimu dizinai orang? ”
“Tidak, demi Allah, wahai Rasul! ” pemuda itu kembali menjawab.
“Begitu pula orang lain, tidak rela jika putri mereka dizinai.”
“Relakah engkau jika saudari kandungmu dizinai? ”
“Tidak, demi Allah, wahai Rasul! ”
“Begitu pula orang lain, tidak rela jika saudara perempuan mereka dizinai.”
“Relakah engkau jika bibi – dari jalur bapakmu – dizinai? ”
“Tidak, demi Allah, wahai Rasul! ”
“Begitu pula orang lain, tidak rela jika bibi mereka dizinai. ”
“Relakah engkau jika bibi – dari jalur ibumu – dizinai? ”
“Tidak, demi Allah, wahai Rasul! ”
“Begitu pula orang lain, tidak rela jika bibi mereka dizinai. ”
Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meletakkan tangannya di dada pemuda tersebut sembari berkata, “Ya Allah, ampunilah kekhilafannya, sucikanlah hatinya, dan jagalah kemaluannya. ”
Setelah kejadian tersebut, pemuda itu tidak pernah lagi tertarik untuk berbuat zina.
hadits riwayat Ahmad, no. 22211; sanadnya dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar