Selasa, 01 Desember 2015

Merenung sejenak

Memikirkan Keadaan
Dunia Dapat Mengingatkan
Kepada Akhirat

Sebagaimana tumbuh-
tumbuhan bumi dan
menghijaunya bumi
pada musim semi
setelah tandus dan
keringnya bumi pada
musim dingin, serta
matang dan menghijaunya
pepohonan setelah
tadinya ia hanya berupa
kayu kering, semua itu
menunjukkan pada
kebangkitan orang-orang
mati dari dalam bumi.

Musim-musim yang ada
dalam setahun ini dapat
mengingatkan kepada
akhirat, extrimnya panas
saat musim panas dapat
mengingatkan pada
panasnya Neraka Jahanam,
dan panasnya musim panas
memang berasal dari
panasnya Neraka Jahanam.

Sementara extrimnya
musim dingin dapat
mengingatkan pada sangat
dinginnya Neraka Jahanam,
dan dinginnya musim dingin
memang berasal dari
dinginnya Neraka Jahanam.

Salah seorang laki-laki
shalih pernah mengguyur
kepalanya dengan air
dari kamar mandi, lalu
dia merasakan airnya
sangat panas, maka dia
menangis dan berkata,
“Aku teringat kepada
Firman Allah :

“ Ke atas kepala mereka
akan disiramkan air
yang mendidih.” (Al-Hajj:19)

Abdullah bin Mas’ud
pernah melewati para
pandai besi yang telah
mengeluarkan besi
dari api, maka dia berhenti
sambil memperhatikannya,
dan dia pun menangis.

Pada musim gugur,
dilakukan pemetikan
buah-buahan yang
tersisa dan disimpan
di rumah, maka ini
mengingatkan pada
pemetikan buah-buah
amal di akhirat.

Adapun musim semi,
maka ia merupakan
musim yang paling
bagus di antara musim-
musim dalam setahun,
dan ini mengingatkan
pada kenikmatan surga
dan kemewahan hidup
di sana.

Maka musim semi
seharusnya dapat
memotivasi orang Mukmin
untuk melakukan
persiapan dalam rangka
mendapatkan surga
dengan melakukan
amal-amal shalih.

Dikutip dari buku
Waktu-Waktu Yang Utama
dan Ibadah-Ibadah Yang
Istimewa Sepanjang Tahun
Penerbit Darul Haq

Tidak ada komentar:

Posting Komentar