Selasa, 05 Januari 2016

Kesalahan ulama

MENJELASKAN KESALAHAN SEORANG ULAMA BUKAN BERARTI MEMBENCINYA

Oleh Asy-Syaikh al-‘Allamah Shaleh bin Fauzan bin ‘Abdillah al Fauzan hafizhahullah wa ra’ahberkata:Kami apabila membantah sebagian ahlu ilmi (‘ulama) dan sebagian orang-orang yang memiliki keutamaan, bukan berarti kami membencinya atau menjatuhkannya, tetapi kami hanyalah menjelaskan kebenaran. Oleh karena itu sebagian ‘ulama ketika ada teman-temannya yang berbuat salah, ia mengatakan, “Fulan adalah orang yang kita cintai, akan tetapi kebenaran itu lebih kami cintai,” Inilah jalan yang benar.Jangan kalian pahami bahwa bantahan terhadap sebagian ulama tentang sebuah masalah yang dia tersalah padanya berarti menjatuhkan harga dirinya atau benci kepadanya. Para ‘ulama senantiasa membantah sebagianulama lainnya, namun mereka tetap saling bersaudara dan saling mencintai.Kita tidak boleh mengambil setiap ucapan individu tertentu begitu saja baikitu benar ataupun salah karena ini merupakan ta’ashub (fanatik).Yang berhak diambil seluruh ucapannya dan tidak boleh ditinggalkan sedikitpun hanyalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi was salam, karena beliau adalah mubaligh dari Rabb-nya. Dan beliau tidaklah berbicara berdasarkan hawa nafsu.Adapun selain beliau, maka mereka bisa salah dan bisa benar meskipun mereka adalah manusia yang paling utama. Mereka adalah para mujtahid (ahli ijtihad) yang bisa salah dan bisa benar.

Al-Ajwibah al-Mufidah ‘an Asilahtil Manahij al-Jadidah (176)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar