Selasa, 12 Juli 2016

Membongkar syubhat khawaridj

📊🚠🔐
•---°°°---•
🚇BANTAHAN RINGKAS UNTUK MENANGKAL SYUBHAT RADIKALIS KHAWARIJ ( Khawarij vs Ahlussunnah )

🔸KHAWARIJ:
Apakah memberontak penguasa yang dholim menyelisihi prinsip ahlussunnah?
🔹AHLUSSUNNAH:
Ya!

🔸KHAWARIJ:
Mana dalilnya?
🔹AHLUSSUNNAH:
Dalilnya adalah hadits 'Ubadah (Rasululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda) yang artinya:
```“ ...(wajib mentaati penguasa) kecuali jika kamu melihat penguasa telah kafir secara terang-terangan.”```

🔸KHAWARIJ:
KEMAKSIATAN sama   dengan KEKAFIRAN.
🔹AHLUSSUNNAH:
Salah! Kamu menyelisihi. Hadits 'Auf bin Malik (artinya):
```“...ketahuilah, barangsiapa yang dipimpin oleh seorang penguasa kemudian ia melihat pemimpinnya melakukan suatu kemaksiatan kepada Alloh maka bencilah kemaksiatannya, namun janganlah mencabut ketaatan kepadanya.”```

🔸KHAWARIJ:
Umar -rodliyallohu 'anhu berkata:
```“Qowwimuuniy.” (luruskanlah aku)```
🔹AHLUSSUNNAH:
Jika hal itu benar, makna "at-taqwiim" maknanya adalah MEMBENAHI bukan MEMBONGKAR (penguasa).

🔸KHAWARIJ:
Sampai kapan kita bersabar (terhadap penguasa yang dholim)?
🔹AHLUSSUNNAH:
Hadits Usaid:
```“... (bersabar) hingga kamu bertemu aku di telaga (di akhirat).”```

🔸KHAWARIJ:
Bagaimana dengan hak kita yang telah dirampas penguasa?
🔹AHLUSSUNNAH:
Hadits Ibnu Mas'ud:
```“...dan mintalah hak-hakmu kepada Alloh.”```

🔸KHAWARIJ:
Mentaati penguasa hanya untuk penguasa yang kami ridhoi bukan kepada orang yang mengambil kekuasaan secara paksa/dholim.
🔹AHLUSSUNNAH:
Hadits Al-'Irbadl (artinya) :
```“...(taatilah) meskipun yang memerintahmu adalah seorang budak (hitam) dari habasyah (afrika).”```
(Dalam syari'at Islam seorang budak tidak boleh jadi penguasa, pent.)

🔸KHAWARIJ:
Bersabar hanya berlaku terhadap penguasa yang menerapkan syariat  tetapi (yang kesalahannya) masih bisa ditolerir. Adapun penguasa yang tidak mengambil syariat sebagai petunjuk dan menghukumi dengan hawa nafsunya, maka nash-nash dalil (yang memerintahkan taat) tidak bisa diterapkan terhadap orang yang seperti ini.
🔹AHLUSSUNNAH:
Kamu dusta! (Ketaatan tetap diberikan kepadanya) berdasarkan hadits Hudzaifah:
```“...mereka tidak membimbing dengan bimbingan (sunnah)ku .... namun tetaplah mendengar dan mentaatinya).”```

🔸KHAWARIJ:
Seperti apa pendirian salaf?
🔹AHLUSSUNNAH:
Mereka telah sepakat tentang haramnya memberontak. Ijma' (kesepakatan) mereka telah dinukil oleh Imam An-Nawawiy, Ibnu Hajar, Ibnu Taimiyah dan Asy-Syaukaniy.

🔸KHAWARIJ:
Bagaimana mungkin mereka dikatakan BERSEPAKAT sementara  Ibnu Az-Zubair melakukan pemberontakan?
🔹AHLUSSUNNAH:
Kamu dusta. Ibnu Az-Zubair tidaklah memberontak penguasa, karena saat itu kaum muslimin tidak memiliki imam yang bersifat umum. Demikian pula kepemimpinan saat itu sedang vakum setelah meninggalnya Yazid. Setelah itu Ibnu Az-Zubair dibaiat oleh penduduk Makkah, penduduk Hijaz-pun tunduk kepadanya.

🔸KHAWARIJ:
Lalu bagaimana dengan pemberontakan terhadap Al-Husain?
🔹AHLUSSUNNAH:
Dia tidak memberontak untuk mengambil alih kekuasaan, namun penduduk Bashroh yang memintanya dan mengatakan:
```“Terimalah permintaan kami, kami tidak mempunyai pemimpin.”```
Namun ketika dia mengetahui bahwa kepemimpinannya mengandung rekayasa, dia menyesal dan meminta udzur untuk kembali kepada keluarganya atau pergi ke Yazid atau pergi ke perbatasan. Namun permintaannya ditolak oleh orang-orang yang dholim. Kemudian Al Husain dibunuhnya dalam keadaan didholimi dan mati syahid -rodliyallohu 'anhu.

🔸KHAWARIJ:
Sungguh terjadi pemberontakan pula selain dua kasus di atas, apakah tetap dikatakan telah terjadi ijma'?
🔹AHLUSSUNNAH:
Ibnu Hajar berkata:
```“Keluarnya sebagian salaf untuk mengambil alih kekuasaan terjadi sebelum terjadinya ijma' (konsensus) atas haramnya memberontak penguasa yang dholim.” [Lihat: Marqootul Mafaatih, hadits no. 1125]```
Imam An-Nawawiy mengatakan:
```“Dikatakan bahwa pada awalnya memang terjadi perbedaan pendapat, namun kemudian tercapailah KESEPAKATAN tentang dilarangnya memberontak penguasa.”```

🔸KHAWARIJ:
Harga barang di pasaran pada naik, terjadi krisis ekonomi disebabkan oleh kedholiman penguasa.
🔹AHLUSSUNNAH:
Jika rakyat memberontak, maka keadaan ekonomi akan lebih parah lagi . Dan sungguh akan hilanglah keamanan. Akan terjadi pula pertumpahan darah dan perusakan kehormatan. Setiap orang yang mengerti sejarah akan yakin bahwa pemberontakan tidak membawa perubahan kepada yang lebih baik...sama sekali.

🔸KHAWARIJ:
Kalau begitu apa solusinya?
🔹AHLUSSUNNAH:
Allohu akbar, Allohu akbar. Solusinya adalah taubat dan istighfar.

Alloh ta'ala berfirman (artinya):
```“Sesungguhnya Alloh tidak merubah keadaan suatu kaum hingga mereka merubah keadaan diri mereka sendiri.”```
Maka rubahlah kesyirikan dengan tauhid, rubahlah kebid'ahan dengan sunnah dan rubahlah kemaksiatan dengan ketaatan.

Allah ta'ala berfirman (artinya):
```“Dan seandainya penduduk suatu negeri beriman dan bertaqwa, sungguh Kami akan membukakan keberkahan untuk mereka dari langit dan bumi.” [QS Al-A'rof]```
Sebagian salaf mengatakan ketika harga barang-barang pada naik:
```“Turunkanlah AS'AAR (harga barang) dengan ISTIGHFAAR.”```

📚[Dari WA An-Nasihah As-Salafiyyah, Ikhwah Salafiy Al-Jazair]

🌏[ URL ] http://www.alfawaaid.net/2016/07/artikel-bantahan-ringkas-untuk.html

📝Alih Bahasa: Al-Ustadz Syamsu Muhajir hafizhahullah
💻Diambil dari: Channel Telegram @KEUTAMAANILMU

🕋•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•🕋
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
ⓣ http://bit.ly/ukhuwahsalaf

➥ #Manhaj #Bantahan #ahlussunnah #menangkal_syubhat #radikalis #khawarij #im #ikhwani #sururi #turatsi #ruhaili #halabi #rodjai #mlm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar