Hadits ” Sosok Yang Suci Bukan Syarat Penguasa Negeri
• Diriwayatkan pula oleh al-Imam Muslim rahimahumallah dalam Shahihnya dari sahabat Hudzaifah Ibnul Yaman radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
Akan muncul sepeninggalku para pemimpin yang tidak mengambil petunjuk dengan petunjukku dan tidak mengambil sunnah dengan sunnahku. Akan ada pula di tengah-tengah mereka orang-orang yang berhati setan namun berbadan manusia.”
Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu bertanya, “Apa yang harus saya lakukan, wahai Rasulullah, jika saya menjumpai hal itu?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Engkau tetap mendengar dan taat kepada pemimpin, walaupun punggungmu dipukul dan hartamu dirampas, tetaplah mendengar dan taat.”
Dalam hadits ini, tampak bahwa penguasa muslim ketika itu melakukan banyak kemungkaran berupa penyelisihan syariat, sebagaimana mereka melakukan tindak aniaya. Namun Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam tetap memerintahkan kita untuk mendengar dan taat dalam perkara yang ma’ruf.
• Dalam hadits yang lain dalam Shahih al-Bukhari dan Muslim, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
Barang siapa melihat sesuatu yang dibenci (tidak disukai) dari pemimpinnya, hendaklah ia bersabar atasnya. Sebab, barang siapa memisahkan diri dari jamaah satu jengkal lantas mati, itu adalah kematian jahiliah.” ( Mutafaq ‘alaih, dan ini adalah lafadz al-Imam Muslim rahimahumallah)
• Al-Imam al-Bukhari rahimahumallah meriwayatkan hadits dalam Shahihnya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sesungguhnya sepeninggalku, kalian akan melihat sikap (penguasa) yang mementingkan diri sendiri dan banyak perkara yang kalian mengingkarinya.” Para sahabat bertanya, “Apa yang akan engkau perintahkan kepada kami, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Tunaikanlah hak mereka dengan baik dan mohonlah hak kalian kepada Allah Subhanahu wata’ala.”
http://asysyariah.com/hadits-sosok-yang-suci-bukan-syarat-penguasa-negeri/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar