Memerangi Kemiskinan = Memerangi Aurat
Ada yg salah dalam masyarakat kita selama ini tentang ungkapan :
1. Entaskan kemiskinan
2. Perangi kemiskinan
3. Kurangi kemiskinan
4. Dan seterusnya...
Betapa mereka tidak menggali apa yg telah Allaah perintahkan dan ajarkan dalam Alqur'an, selama ini ucapan entaskan kemiskinan hanya sebatas harta duniawi, strata sosial, dan ukuran duniawi lainnya. sedangkan wanita-wanita dimasyrarakat dibiarkan mengumbar auratnya tanpa pakaian syari'i. Padahal dlm islam kata entaskan kemiskinan adalah mendahulukan menutup aurat bagi kaum muslimin dan lainnya. sungguh berapa puluh tahun kita sudah salah persepsi akan hal ini. wallaahulmusta'an
Ketika Adam dimasukkan ke dalam surga, beliau mendapat jaminan: Tidak akan kelaparan dan tidak akan telanjang, karena tidak memiliki pakaian.
فَقُلْنَا يَا آدَمُ إِنَّ هَذَا عَدُوٌّ لَكَ وَلِزَوْجِكَ فَلَا يُخْرِجَنَّكُمَا مِنَ الْجَنَّةِ فَتَشْقَى ( ) إِنَّ لَكَ أَلَّا تَجُوعَ فِيهَا وَلَا تَعْرَى
Kami berkata: “Hai Adam, Sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, maka sekali-kali janganlah sampai dia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. ( ) Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang. (QS. Thaha: 117 – 118)
Banyak orang koar-koar memperjuangkan anti kemiskinan, perangi kelaparan. Tapi mereka kurang semangat memerangi ’penampakan’ aurat, atau bahkan menjadi pendukungnya.
Nikmat makanan dirasakan oleh manusia dan binatang. Nikmat menutup aurat, tidak bisa dirasakan oleh ’binatang’ [dalam tanda kutip].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar