KISAH SEORANG PENCURI YANG MENDAPAT HIDAYAH
Seorang pencuri memasuki rumah Malik bin Dinar rahimahullah, kemudian dia mencari sesuatu yang bisa dia curi, akan tetapi dia tidak mendapatkan apapun. Akhirnya dia melihat Malik bin Dinar yang sedang sholat. Ketika Malik telah selesai dari salam dia berkata kepada pencuri tersebut :
Kamu mencari harta dunia (ditempat ini), namun kamu tidak mendapatkannya?
Apakah kamu sudah memiliki perbekalan akhirat?
Akhirnya pencuri tersebut mengikuti nasehat Malik dan duduk sejenak mendengarkan nasehat beliau hingga dia mencucurkan air matanya.
Setelah itu mereka berdua berangkat bersama kemasjid untuk sholat (berjamaah).
Setiba dimasjid, orang-orang merasa heran melihat keduanya sembari berkata: “Seorang alim besar bersama seorang gembong pencuri”??
Ini tidak masuk akal!! !
Merekapun bertanya kepada Malik kemudia beliau menjawab :
“Dia datang dengan niat mencuri harta kami akan tetapi justru kami berhasil mencuri hatinya”.
Sumber: Tharik islami jilid2 hal:144. karya Adz Dzahabi
Alih bahasa: Syabab Forum Salafy
————-
ﺩﺧﻞ ﻟﺺ ﻓﻲ ﺑﻴﺖ ﻣﺎﻟﻚ ﺑﻦ ﺩﻳﻨﺎﺭ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﺒﺤﺚ ﻋﻦ ﺷﻲﺀ ﻳﺴﺮﻗﻪ ﻓﻠﻢ ﻳﺠﺪ ﺛﻢ ﻧﻈﺮ ﻓﺈﺫﺍ ﺑﻤﺎﻟﻚ ﻳﺼﻠﻲ .
ﻋﻨﺪﻣﺎ ﺳﻠّﻢ ﻣﺎﻟﻚ ﻭﻧﻈﺮ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﺺ ﻓﻘﺎﻝ :
ﺟﺌﺖ ﺗﺴﺄﻝ ﻋﻦ ﻣﺘﺎﻉ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻓﻠﻢ ﺗﺠﺪ ﻓﻬﻞ ﻟﻚ ﻓﻲ ﺍﻵﺧﺮﺓ ﻣﻦ ﻣﺘﺎﻉ ؟؟ ﻓﺎﺳﺘﺠﺎﺏ ﺍﻟﻠﺺ ﻭﺟﻠﺲ ﻭﻫﻮ ﻳﺘﻌﺠﺐ ﻣﻦ ﺍﻟﺮﺟﻞ !
ﻓﺒﺪﺃ ﻣﺎﻟﻚ ﻳﻌﻆ ﻓﻴﻪ ﺣﺘﻰ ﺑﻜﻰ ﻭﺫﻫﺒﺎ ﻣﻌﺎً ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﻓﻲ ﺍﻟﻤﺴﺠﺪ ﺗﻌﺠﺐ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻣﻦ ﺃﻣﺮﻫﻤﺎ : ” ﺃﻛﺒﺮ ﻋﺎﻟﻢ ﻣﻊ ﺃﻛﺒﺮ ﻟﺺ … ﺃﻳﻌﻘﻞ ﻫﺬﺍ !!؟؟ ” ﻓﺴﺄﻟﻮﺍ ﻣﺎﻟﻜﺎً ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻬﻢ : ﺟﺎﺀ ﻟﻴﺴﺮﻗﻨﺎ ﻓﺴﺮﻗﻨﺎ ﻗﻠﺒﻪ .
ﺍﻟﻤﺼﺪﺭ -: ﺗﺎﺭﻳﺦ ﺍﻻﺳﻼﻡ ﻟﻠﺬﻫﺒﻲ ﺍﻟﻤﺠﻠﺪ ﺍﻟﺜﺎﻧﻲ ﺻﻔﺤﺔ ﺭﻗﻢ 144
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “…. Umatku akan terpecah belah menjadi 73 golongan, semuanya masuk ke dalam neraka, kecuali satu golongan. Beliau ditanya: ‘Siapa dia wahai Rasulullah?’. Beliau menjawab: golongan yang aku dan para sahabatku mengikuti.” (Hasan, riwayat At Tirmidzi dalam Sunannya, Kitabul Iman, Bab Iftiraqu Hadzihil Ummah, dari sahabat Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash).
Minggu, 15 November 2015
KISAH SEORANG PENCURI YANG MENDAPAT HIDAYAH
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar