Allah menyebut karakteristik umat yang kelak memperoleh kemenangan dan kejayaan, di antaranya menegakkan amar ma’ruf dan mencegah kemungkaran.
Firman-Nya:“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (Ali ‘Imran: 104)
Rasulullah memerintahkan pula untuk menghapus kemungkaran. Kata Abu Sa’id Al-Khudri , “Saya telah mendengar Rasulullah bersabda:
مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإْنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْيَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيْمَانِ“
Barangsiapa melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tangannya. Bila tidak mampu, (ubahlah) dengan lisannya. Bila tidak mampu, dengan hatinya. Yang demikian itu selemah-lemah iman.” (HR. Muslim no. 49)
Rasulullah memerintahkan pula untuk berkata yang baik. Bila tak bisa, diam.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah , dari Rasulullah beliau bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِن
ُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ“
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berbicaralah yang baik atau diam
(HR. Muslim no. 34)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar