Sabtu, 29 Agustus 2015

Manhaj salafy

���� INILAH MANHAJ SALAFY

��Asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah mengatakan :

��  “Apabila kita mengatakan kepada umat manusia,
�� ‘Bersemangatlah untuk berpegang dengan Manhaj Salafy’,
�� maka tidak lain maknanya adalah kita memerintahkan mereka untuk berpegang teguh dengan
▪Kitabullah, dan
▫Sunnah Rasul-Nya Shallallahu 'alaihi wa Sallam, serta
▪ jalan yang Rasulullah dan para shahabatnya berada di atasnya.

☀ Inilah dia Manhaj Salafy : Berpegang teguh dengan Kitabullah dan Sunnah Rasulullah serta jalan yang Rasulullah dan para shahabatnya yang mulia berada di atasnya.

➡ Manhaj Salafy memiliki keistimewaan, bahwa itulah al-Haq, itulah Hidayah.
➡ Orang-orangnya juga memiliki keistimewaan bahwa mereka adalah orang-orang yang berpegang teguh dengan al-Haq dan Hidayah yang dulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam dan para shahabatnya berada di atasnya.”

�� (al-Lubab min Majmu’ Nasha’ih wa Taujihaat asy-Syaikh Rabi’ li asy-Syabaab : 174)

•••••••••••••••••••••••
���� Majmu'ah Manhajul Anbiya

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Imam ahmad menangis

����⏫��������

Sya'ir yang membuat Imam Ahmad menangis.

إذا ما قال لي ربي اما استحييت تعصيني

Jika Rabb-ku berkata kepadaku, “Apakah engkau tidak malu bermaksiat kepada-Ku?”

وتخفي الذنب عن خلقي وبالعصيان تأتيني

Engkau menutupi dosamu dari makhluk-Ku tapi dengan kemaksiatan engkau mendatangi-Ku

فكيف أجيبُ يا ويحي ومن ذا سوف يحميني؟

Maka bagaimana aku akan menjawabnya? Aduhai, celakalah aku dan siapa yang mampu melindungiku?

أسُلي النفس بالآمالِ من حينٍ الى حيني

Aku terus menghibur jiwaku dengan angan-angan dari waktu ke waktu

وأنسى ما وراءُ الموت ماذا بعد تكفيني

Dan aku lalai terhadap apa yang akan datang setelah kematian dan apa yang akan datang setelah aku dikafani

كأني قد ضّمنتُ العيش ليس الموت يأتيني

Seolah-olah aku akan hidup selamanya dan kematian tidak akan menghampiriku

وجائت سكرة الموتُ الشديدة من سيحميني

Dan ketika sakaratul maut yang sangat berat datang menghampiriku, siapakah yang mampu melindungiku?

نظرتُ الى الوُجوهِ أليـس منُهم من سيفدينـــي

Aku melihat wajah-wajah manusia, tidakkah ada di antara mereka yang akan menebusku?

سأسأل ما الذي قدمت في دنياي ينجيني

Aku akan ditanya tentang apa yang telah aku persiapkan untuk dapat menyelamatkanku (di hari pembalasan)

فكيف إجابتي من بعد ما فرطت في ديني

Maka bagaimanakah aku dapat menjawabnya setelah aku melupakan agamaku

ويا ويحي ألــــم أسمع كلام الله يدعوني

Aduhai sungguh celakalah aku, tidakkah aku mendengar firman Allah yang menyeruku?

ألــــم أسمع لما قد جاء في قاف ويسِ

Tidakkah aku mendengar apa yang datang kepadaku (dalam surat) Qaaf dan Yasin itu?

ألـــم أسمع بيوم الحشر يوم الجمع و الديني

Tidakkah aku mendengar tentang hari kebangkitan, hari dikumpulkannya (manusia), dan hari pembalasan?

ألـــم أسمع مُنادي الموت يدعوني يناديني

Tidakkah aku mendengar panggilan kematian yang selalu menyeruku, memanggilku?

فيا ربــــاه عبدُ تــائبُ من ذا سيؤويني

Maka wahai Rabb-ku, akulah hambamu yang ingin bertaubat, siapakah yang dapat melindungiku?

سوى رب غفور واسعُ للحقِ يهديني

Melainkan Rabb yang Maha Pengampun lagi Maha Luas Karunianya, Dialah yang memberikan hidayah kepadaku

أتيتُ إليكَ فارحمني وثقــّـل في موازيني

Aku datang kepada-Mu, maka rahmatilah diriku dan beratkanlah timbangan (kebaikanku)

وخفَفَ في جزائي أنتَ أرجـى من يجازيني

Ringankanlah hukumanku, sesungguhnya hanya Engkaulah yang kuharapkan pahalanya untukku

Al-Imam Ahmad terus melihat bait-bait sya’ir tersebut dan mengulang-ulangnya kemudian beliau menangis tersedu-sedu. Salah seorang muridnya mengatakan bahwa beliau hampir pingsan karena begitu banyaknya menangis.

dari Kitab Manaqib Al-Imam Ahmad hal. 205 oleh Al-Imam Ibnul Jauzy.

Sumber :
��WA SAS��

Turut Mempublikasikan :

♻ WA Salafy Cirebon

Jumat, 28 Agustus 2015

Ittibanya sahabat melepas sandal

▪  ▫  ▪  ▫  ▪

��↔❌ TIDAK MENYADARI ADA NAJIS PADA PAKAIAN SAAT SHALAT
______________________________________
��������

✅ Pertanyaan :

❓⏰ Ada seseorang shalat lima waktu dari shalat Subuh sampai shalat Isya dalam keadaan pada pakaiannya ada najis sementara dia tidak menyadarinya. Apakah dia harus mengulang shalatnya? Atau apa yang harus dilakukannya?

✅ Jawab :

�� Fadhilatusy Syaikh al-Muhaddits Rabi’ bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah menjawab sebagai berikut.

☑��“Orang yang telah mengerjakan shalat lima waktu dalam keadaan pada pakaiannya ada najis tanpa diketahuinya, maka shalatnya sah, tidak perlu diulangi. Argumennya di antaranya adalah saat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat bersama para sahabat beliau dalam keadaan memakai sendal, tiba-tiba Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melepas sendal beliau. Para sahabat pun mengikuti beliau, melepas sendal mereka.

Setelah salam, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menanyai mereka, “Mengapa kalian melepas sendal kalian?”

Mereka menjawab, “Kami melihat Anda melepas sendal anda, maka kami pun melepas sendal-sendal kami.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ جِبْرَائِيْلَ أَتَانِي فَأَخْبَرَنِي أَنَّ فِيْهِمَا قَذَرًا

“Sesungguhnya Jibril datang kepadaku lalu mengabariku bahwa pada kedua sendalku ada kotoran/najis.”[1]

☑ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dikabarkan oleh Jibril alaihis salam tentang adanya kotoran pada kedua sendal beliau. Beliau kemudian melepaskan keduanya di tengah shalat tanpa mengulang shalat yang telah dikerjakan saat masih memakai dua sendal yang terdapat najis tersebut.

➡ Perbuatan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ini menunjukkan bahwa ketika seorang muslim shalat dalam keadaan tidak menyadari pada pakaiannya ada najis dan baru mengetahuinya setelah selesai shalat, tidak diharuskan baginya mengulang shalat. Sebab, dia dalam posisi beruzur, dan shalatnya saat itu sah.

�� Dari sini ulama membedakan antara najis dan janabah atau hadats kecil atau hadats besar. Jika seseorang shalat dalam keadaan junub (berhadats besar, –pen.), ia wajib mengulangi shalatnya (setelah mandi janabah, –pen.).

☑ Demikian pula seseorang yang shalat dalam keadaan berhadats kecil (seperti buang angin, buang air kecil, atau besar, –pen.), kemudian ingat bahwa dia telah mengerjakan satu shalat fardhu atau lebih dalam keadaan berhadats kecil atau besar, ia wajib mengulang shalatnya.

��⚠ Pernah terjadi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah siap memimpin shalat setelah diserukannya iqamah. Tatkala shaf telah lurus, beliau berkata, “Tetaplah kalian di tempat kalian!” Kemudian beliau pergi, lalu mandi (karena janabah) dan kembali lagi. Setelah itu, beliau mengimami mereka.

☑ Ulama memandang bahwa hadats besar dan kecil membatalkan shalat. Apabila seseorang shalat lalu ingat bahwa dia sedang berhadats besar atau kecil, shalatnya dia batalkan[2]. Setelah (bersuci), dia mengulangi shalatnya dari awal.

➡ Adapun najis, hukumnya sebagaimana yang telah kami sebutkan.”

�� Pertanyaan dalam kitab ‘Aun al-Bari bi Bayan Ma Tadhammanahu Syarhus Sunnah lil Imam al-Barbahari, 2/650—651
______________________________________

�� Catatan Kaki

��[1] HR. Abu Dawud no. 650 dari hadits Abu Said al-Khudri radhiallahu ‘anhu; dinyatakan sahih oleh al-Hakim dalam al-Mustadrak dan disepakati oleh adz-Dzahabi; dinyatakan sahih sanadnya oleh Ibnu Katsir dalam Tuhfah ath-Thalib hlm. 135 dan penulis Fathul Bari (1/348) menukilkan pensahihan Ibnu Khuzaimah terhadap hadits ini. tersebut.

��[2] Untuk menghilangkan hadatsnya dengan mandi kalau berhadats besar atau wudhu apabila berhadats kecil.
______________________________________

����Majalah Asy Syariah Online

◉  ◈  ◉  ◈  ◉  ◈  ◉  ◈  ◉  ◈  ◉
�� أصحاب السنة
⭐ASHHABUS SUNNAH✪

✆ WA Al Istifadah ※ WALIS ✆
✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧
الموقع الرسمي للمجموعة:
��➠http://walis-net.blogspot.com/p/depan.html

Kamis, 27 Agustus 2015

Nasehat ukhuwah islamiyah

������
-------------
Ⓜ NASEHAT EMAS UNTUK MEMPERBAIKI HUBUNGAN UKHUWAH ANTAR SESAMA IKHWAH AHLUSSUNNAH & DENGAN MASYARAKAT

��Disampaikan Oleh :
Al-Ustadz Luqman bin Muhammad Ba'abduh -hafizhahullah-

�� Kajian Lumajang | Selasa malam, 11 Dzulqa'dah 1436 H ~ 25 Agustus 2015 M
____________________________
   ▪Jadilah orang yang mudah memaafkan kesalahan (akhlaqnya orang yang BERJIWA BESAR)
   ▪ Jangan berlama-lama/berlarut-larut tersinggung dan sakit hatinya.. (jangan menjadi orang BERJIWA KERDIL)
   ▪ Saling peduli dan berta'awwun: Apa yang bisa kita lakukan dan berikan untuk dakwah ini..?
   ▪ Jangan mengedepankan emosi dan gengsi sehingga akhirnya meninggalkan amalan sholeh..
   ▪ Bermuamalah dan berakhlaq yang baik dengan masyarakat umum/awam kaum muslimin
   ▪ Berbudi pekerti yang baik dan hindari perdebatan dengan masyarakat dan kerabat..
   ▪ Patuhi aturan hukum dan masyarakat selama tidak bertentangan dengan syari'at..

�� Silahkan unduh di link:
https://goo.gl/iqlwFn ( Versi Full 1:35:32 )
✅ Unduh versi WA [durasi 34.59]

____________________
�� مجموعـــــة توزيع الفـــــــوائد
��✆ WA Forum Berbagi Faidah [FBF] | www.alfawaaid.net

✆ WA Al Istiqomah ※ WALIS ✆
✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧
الموقع الرسمي للمجموعة:
��➠http://walis-net.blogspot.com/p/depan.html

Hukum berkurban lebih dari satu dan mengkhususkan untuk yang telah meninggal.

������
------------
Ⓜ SATU HEWAN QURBAN UNTUK SATU KELUARGA & HUKUM MENGKHUSUSKAN QURBAN UNTUK YANG TELAH MENINGGAL 

��Penulis: Al-Ustadz Abdurrahman Rauf -hafidzahullah-

                                        ✹✹✹

�� Satu Hewan Cukup untuk Satu Keluarga

Berkurban dengan satu ekor kambing telah mewakili seluruh keluarga yang tinggal dalam satu atap walaupun berjumlah lebih dari satu keluarga.

❗Dengan ketentuan ketika menyembelihnya harus diniatkan untuk dirinya dan keluarganya.

Sebagaimana dahulu Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallamhanya berkurban satu ekor domba untuk beliau dan seluruh isteri dan keluarga beliau shallallaahu ‘alaihi wasallam. (HR. Ahmad 6/391, lihat Majmu’ Fatawa Ibnu ‘Utsaimin 25/40).

 

�� Mengkhususkan Kurban untuk Orang Yang Telah Meninggal

Tidak boleh mengkhususkan kurban untuk orang yang telah meninggal walaupun kerabat dekat.

Karena hal ini tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallamdan para shahabat beliau shallallaahu ‘alaihi wasallam.

❗Adapun jika meniatkan untuk diri dan semua keluarganya baik yang masih hidup atau yang telah meninggal maka yang seperti ini tidak mengapa. (Lihat Liqa’ Al-Babil Maftuh Ibnu ‘Utsaimin 92/2)

                                          ✺✺✺

�� Sumber:  Bulletin Al-Ilmu Jember

____________________
�� مجموعـــــة توزيع الفـــــــوائد
��✆ WA Forum Berbagi Faidah [FBF] | www.alfawaaid.net

Rabu, 26 Agustus 2015

Yasinan diganti ceramah?

Bismillah... afwan ust ana mau bertanya. Tetangga ana ada yg meninggal dunia, keluarga nya tidak mengadakan yasinan tetapi diganti dengan ceramah agama. Bagaimana hukum ceramah agama ini ust? Mohon pencerahannya. Jazakallah

Jawaban ust abdul wahid jogjakarta

Jika ada yang meninggal,maka Yang disunnahkan adalah ta'ziyah.adapun bentuk taziyah adalah datang memberi nasihat,menghibur dan membangkitkan semangat hidup keluarga yg ditinggalkan.
Adapun taziyah dengan cara mengadakan ceramah khusus,maka itu tidak ada contohnya dari nabi,para shahabat dan para ulama setelahnya.
Seandainya perbuatan tsb baik menurut agama,niscaya dahulu para shahabat nabi pun melakukannya. Akan tetapi ternyata cara tsb tdk pernah dilakukan oleh mrk
Barakallahufik

Jangan mencabut uban

�������� KEUTAMAAN MEMELIHARA UBAN

✒�� Asy Syaikh Al-Albany Rahimahullah

| | |

�� Rasulullah shallallahu alaihi was sallam bersabda:

لَا تَنْتِفُوْا الشَّيْبَ فإنَّهُ نُوْرٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ شَابَ شَيْبَةً فِيْ الْإِسْلَامِ كُتِبَ لَهُ بِهَا حَسَنَةٌ وَحُطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيْئَةٌ وَرُفِعَ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ.

☝ “Janganlah kalian mencabut uban, karena dia merupakan cahaya pada hari kiamat nanti, dan siapa saja yang memiliki satu uban dalam keadaan dia di atas agama Islam, maka dengan setiap ubannya itu dia akan dicatatkan satu kebaikan untuknya, dihapus satu kesalahannya darinya, dan diangkat baginya satu derajat.”

�� Asy-Syaikh Al-Albany rahimahullah berkata dalam Silsilah Ash-Shahihah no. 1243: “Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban no. 1479 dengan sanad hasan.”

�� Sumber : http://forumsalafy.net/keutamaan-memelihara-uban/

����������������������

Selasa, 25 Agustus 2015

Al Walid gubernur madinah

Diam dari kebenaran adalah setan bisu

��✊���� DIAM DARI KEBENARAN ADALAH SYAITHAN BISU

✒�� Asy Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz  رحمه الله

�� Soal: Saya pernah mendengar bahwa orang yang diam dari kebenaran adalah syaithan bisu, apakah ini benar?

�� Asy Syaikh: Ya, kalimat ini diucapkan oleh sebagian salaf. Bukan hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi was salam, tetapi hanya ucapan dari sebagian salaf. Mereka mengatakan:

الساكت عن الحق شيطان أخرس والناطق بالباطل شيطان ناطق

��“Orang yang diam dari kebenaran adalah syaithan yang bisu sedangkan orang yang berucap dengan kebatilan adalah syaithan yang berbicara.”

��✊ Orang yang mengatakan ucapan batil dan menyeru kepada kebatilan, maka dia ini termasuk syaithan yang berbicara. Adapun seorang yang diam dari kebenaran padahal dia mampu, tidak memerintah kepada perkara-perkara yang ma’ruf, tidak melarang dari kemungkaran, tidak berusaha mengubah perkara-perkara yang wajib untuk dirubah, dan dia malah diam padahal mampu untuk berbicara, maka dia ini dikatakan syaithan bisu dari kalangan manusia. Karena wajib bagi setiap mukmin untuk mengingkari kebatilan dan menyeru kepada perkara-perkara yang diperintahkan syariat. Bila ia mampu melakukan ini, maka berhak baginya sebagaimana firman Allah jalla wa ‘alla:

ولتكن منكم أمة يدعون إلى الخير ويأمرون بالمعروف وينهون عن المنكر وأولئك هم المفلحون (آل عمران: 104)

��“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah dari perbuatan yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Alu ‘Imran:104)

�� Dan Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

والمؤمنون والمؤمنات بعضهم أولياء بعض يأمرون بالمعروف وينهون عن المنكر (التوبة:71)

��“Kaum mukminin dan mukminah, sebagian mereka adalah penolong bagi sebagian lainnya. Mereka menyuruh berbuat yang makruf dan mencegah fari perbuatan yang mungkar.” (At-Taubah:71)

�� Nabi shallallahu ‘alaihi was salam bersabda:

إن الناس إذا رأوا المنكر فلم يغيروه أوشك أن يعمهم الله بعقابه

“Sesunguhnya manusia apabila melihat kemungkaran kemudian tidak berupaya mengubahnya, maka hampir-hampir Allah akan meliputi mereka dengan adzab-Nya.”

�� Dan Nabi ‘alaihish shalatu was salam bersabda:

من رأى منكم منكرا فليغيره بيده فإن لم يستطع فبلسانه فإن لم يستطع فبقلبه وذلك أضعف الإيمان

��“Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka hendaklah ia merubahnya dengan tangannya. Bila tidak mampu, maka dengan lisannya. Bila tidak mampu, maka dengan hatinya dan itulah selemah-lemah iman.” [Diriwayatkan oleh al-Imam Muslim di dalam “Shahih” nya.]

���� Sehingga ini menjelaskan kepada kita tentang wajibnya mengingkari kemungkaran sesuai dengan batas kemampuan. Dengan tangan, lisan, kemudian hati.  Oleh karena itu seseorang yang diam, tidak mau mengingkari kemungkaran padahal dia mampu melakukannya, tidak ada sesuatu yang menghalanginya, maka inilah dia syaithan bisu tersebut.

�� Sumber: http://www.binbaz.org.sa/node/18316

�� Alih bahasa : Syabab Forum Salafy

�� Arsip WSI || http://forumsalafy.net/diam-dari-kebenaran-adalah-syaithan-bisu/

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Doa alquran dalam sujud sholat

—————————※❉※—————————
������BOLEHNYA BERDOA DALAM SUJUD DENGAN DOA YANG ADA DALAM AL QUR'AN
—————————※❉※—————————

��Seperti ketika sujud seseorang membaca doa,

رَبَّنَا غْفِرْلَنَا ذُنُوْ بَنَا وَاِسْرَافَنَا فِى اَمْرِنَ وَثَبِّتْ اَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ۝

��“Wahai Rabb kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami, kokohkanlah telapak-telapak kaki kami (tetapkanlah pendirian kami) dan tolonglah kami dari orang-orang kafir.”
��(Ali Imran: 147)

��atau berdoa,

رَبَّنَآاٰتِنَا فِى الدُّنْيَاحَسَنَةً وَفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَا بَ النَّارِ۝

��“Wahai Rabb kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta lindungi kami dari azab neraka.”
��(al-Baqarah: 201)

��Hal ini dibolehkan karena yang mengucapkannya tidak bersengaja untuk membaca al-Qur’an, tapi ia bermaksud berdoa dengan doa yang ada dalam al-Qur’an, maka doa yang dibacanya termasuk zikir.

����(Syaikh Al Utsaimin dalam asy-Syarhul Mumti’, 3/133)

•••••••
����Arsip WALIS || http://walis-net.blogspot.com/2015/04/bolehnya-berdoa-dalam-sujud-dengan-doa.html

✆ WA Al Istifadah ※ WALIS ✆
✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧
الموقع الرسمي للمجموعة:
��➠http://walis-net.blogspot.com/p/depan.html

Jangan terpikat dunia

��������������

JANGAN TERPIKAT DENGAN DUNIA
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

��Allah  berfirman:“Ketahuilah oleh kalian, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan di antara kalian serta berbangga-banggaan dengan banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang karenanya tumbuh tanam-tanaman yang membuat kagum para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanyakuning lantas menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada adzab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.

” (Al-Hadid: 20)

��Bacalah berulang kalam dari Rabb yang mulia di atas berikut maknanya… Setelahnya, apa yang kamu pahami dari kehidupan dunia? Masihkah dunia membuaimu? Masihkah angan-anganmu melambung tuk meraih gemerlapnya? Masihkah engkau tertipu dengan kesenangannya?

��Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di  dalam Tafsir-nya, “Allah sbhaanahu wa ta 'ala  mengabarkan tentang hakikat dunia dan apa yang ada di atasnya. Allah  terangkan akhir kesudahannya dan kesudahan penduduknya. Dunia adalah permainan dan sesuatu yang melalaikan.

��Mempermainkan tubuh dan melalaikan hati. Bukti akan hal ini didapatkan dan terjadi pada anak-anak dunia.

��Engkau dapati mereka menghabiskan waktu-waktu dalam umur mereka dengan sesuatu yang melalaikan hati dan melengahkan dari berdzikir kepada Allah .

➡ Adapun janji (pahala dan surga, –pent.) dan ancaman (adzab dan neraka, –pent.) yang ada di hadapan, engkau lihat mereka telah menjadikan agama mereka sebagai permainan dan gurauanbelaka. Berbeda halnya dengan orang yang sadar dan orang-orang yang beramal untuk akhirat. Hati mereka penuh disemarakkan dengan dzikrullah, mengenali dan mencintai-Nya.

➡Mereka sibukkan waktu-waktu mereka dengan melakukan amalan yang dapat mendekatkan diri mereka kepada Allah daripada membuangnya untuk sesuatu yang manfaatnya sedikit.

➡”Asy-Syaikh  melanjutkan, “Kemudian Allah  memberikan permisalan bagi dunia dengan hujan yang turun di atas bumi. Suburlah karenanya tumbuh-tumbuhan yang dimakan oleh manusia dan hewan. Hingga ketika bumi telah memakai perhiasan dan keindahannya, dan para penanamnya, yang cita-cita dan. pandangan mereka hanya sebatas dunia, pun terkagum-kagum karenanya.

��Datanglah perintah Allah  yang akhirnya tanaman itu layu, menguning, kering dan hancur. Bumi kembali kepada keadaannya semula, seakan-akan belum pernah ada tetumbuhan yang hijau di atasnya. Demikianlah dunia. Tatkala pemiliknya bermegah-megahan dengannya, apa saja yang ia inginkan dari tuntutan dunia dapat ia peroleh.

��Apa saja perkara dunia yang ia tuju, ia dapatkan pintu-pintunya terbuka. Namun tiba-tiba ketetapan takdir menimpanya berupa hilangnya dunianya dari tangannya.

��Hilangnya kekuasaannya… Jadilah ia meninggalkan dunia dengan tangan kosong, tidak ada bekal yang dibawanya kecuali kain kafan….

~~~~~~~~~~

��” (Taisir Al-Karimirir Rahman, hal. 841)

°°°°°°°°°°°°°°°

���� Wa Tsabat 'Ala Sunnah〰��

~~~~~~

Sunnah rawatib

�� أعمال يسيرة من عملها بنى الله له بيتاً في الجنة ��

================

��Amalan-Amalan Ringan Yang Siapa Mengerjakannya, Allah Akan Bangunkan Untuknya Sebuah Rumah di Surga

٤- من صلى أربعاً قبل الظهر وركعتين بعدها وركعتين بعد المغرب وركعتين بعد العشاء وركعتين قبل صلاة الفجر.

�� عن أم حبيبة رضي الله عنها قالت: قال رسول الله عليه الصلاة والسلام:
من صلى في اليوم والليلة اثنتي عشرة ركعة تطوعاً بنى الله له بيتاً في الجنة 

رواه مسلم ٧٢٨ أبو داود ١١٣٦ وابن حبان في صحيحه(٢٤٤٢)

وفي لفظ للترمذي ٤١٥ وصححه .. من صلى في يوم وليلة ثنتي عشرة ركعة بُني له بيت في الجنة : أربعاً قبل الظهر وركعتين بعدها وركعتين بعد المغرب وركعتين بعد العشاء وركعتين قبل صلاة الغداة .. صححه ابن خزيمة في صحيحه ١١٨٨ وابن حبان في صحيحه ٢٤٤٣ والألباني في الجامع ٦٣٦٢
وله شاهد عن عائشة رضي الله عنها أن رسول الله عليه الصلاة والسلام قال: من ثابر على ثنتي عشر ركعة من السنة بنى الله له بيتاً في الجنة:
أربع ركعات قبل الظهر وركعتين بعدها وركعتين بعد المغرب وركعتين بعد العشاء وركعتين قبل الفجر قال المباركفوري في التحفة ٢/٢٥٥: إسناده لا ينحط عن درجة الحسن.

4⃣ Siapa saja yang sholat sunnah :
▪4 rakaat sebelum dzuhur,
▪2 rakaat setelahnya,
▪2 rakaat setelah maghrb,
▪2 rakaat setelah 'isya,
▪2 rakaat sebelum sholat shubuh.

�� Dari Ummu Habibah رضي الله عنها , dia berkata :
�� Rasulullah عليه الصلاة و السلام bersabda:

( Barang siapa yang shalat dalam sehari semalam 12 rakaat sebagai amalan sunnah,maka Allah akan bangunkan untuknya rumah di surga )

�� Diriwayatkan oleh Muslim (728),Abu Dawud (1136), dan Ibnu Hibban dalam kitab "Shahih" nya (2442)

�� Dan dalam lafadz At-Tirmidzi (415) dan beliau menshahihkannya,berbunyi :
(Barang siapa yang shalat dalam sehari semalam 12 rakaat, akan dibangunkan untuknya sebuah rumah di surga,yakni sholat : 4 rakaat sebelum dzuhur, 2 rakaat setelahnya, 2 rakaat setelah maghrib, 2 rakaat setelah 'isya, 2 rakaat sebelum shalat subuh)

Dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya (1188), Ibnu Hibban (2443), dan Al-Albani dalam Al-Jami' (6362).

Dan hadits tersebut memiliki penguat dari 'Aisyah رضي الله عنها bahwa Rasulullah عليه الصلاة و السلام bersabda :

( Barang siapa yang membiasakan untuk shalat 12 rakaat sunnah, Allah akan bangunkan untuknya sebuah rumah di surga.Yakni: 4 rakaat sebelum dzuhur, 2 rakaat setelahnya, 2 rakaat setelah maghrib, 2 rakaat setelah 'isya, dan 2 rakaat sebelum fajar ). Berkata Al-Mubarokafury dalam At-Tuhfah (255/2): Sanadnya tidak turun dari derajat hasan.

�� Ditulis oleh Syaikh Badr bin Muhammad Al Badr (twitter)
�� Diterjemahkan oleh Abu Kayyis Zain Al Ma'rufy

������ FSS ������

✆ WA Al Istifadah ※ WALIS ✆
✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧
الموقع الرسمي للمجموعة:
��➠http://walis-net.blogspot.com/p/depan.html

Minggu, 23 Agustus 2015

Tahapan talak syarie

—————————※❉※—————————
������⚡TAHAPAN-TAHAPAN TALAQ
—————————※❉※—————————

����PERTANYAAN:

▪Bismillah..Barokallohufiikum ya Ust, bisa tolong di jelaskan tahapan-tahapan Syar'i seorang suami apabila akan Menjatuhkan " TALAK " kepada Istrinya, wal iyaadzuu billah..?

-----*****

����J A W A B A N :
[Oleh Ust Abu Utsman Kharisman]

▫Allah Subhaanahu Wa Ta'ala menjelaskan tahapan-tahapan itu dalam surat anNisaa' ayat 34-35. Ayat ini terkait dgn sikap nusyuz seorang istri kepada suaminya. Nusyuz adalah istri bersikap tidak mau menunaikan hak-hak suami baik secara lisan maupun perbuatan.

Berikut ini adalah tahapan-tahapan sebelum dijatuhkan talak. Jika sang istri sudah mau tunduk pada salah satu tahapan itu, maka itulah yg diharapkan, keberlangsungan ikatan pernikahan tetap berlanjut.

1⃣Tahapan pertama: nasehat suami kepada istri. Diingatkan dgn ayat-ayat Allah dan hadits-hadits Nabi ttg kewajiban taat kepada suami dan ancaman jika tdk mentaati suami dlm hal yg ma'ruf.

2⃣Tahapan kedua: jika nasehat sudah tdk mempan, lakukan pisah ranjang. Tdk tidur bersamanya.

3⃣Tahapan ketiga: jika tahapan kedua tdk bs memberikan manfaat, maka suami boleh memukul istri dgn pukulan yg sifatnya memberikan pelajaran, bukan pukulan yg menyiksa atau menimbulkan cacat. Tdk boleh memukul wajah atau organ-organ berbahaya jika dipukul. Tidak melakukan tahapan memukul ini kecuali dalam kondisi darurat.

4⃣Tahapan keempat: jika tahapan sebelumnya tdk juga memberikan manfaat, maka gunakanlah mediasi yg dilakukan oleh 2 orang yg adil, baik agamanya, dan mengenal baik kedua belah pihak. Satu dari pihak keluarga suami dan satu orang dari pihak keluarga istri. Kedua orang itu bermusyawarah dan mencari penyelesaian terbaik utk suami istri tsb. Jika memang dipandang baik utk kembali bersatu, mereka akan memutuskan hal itu utk keduanya. Jika dipandang perpisahan yg terbaik, maka mereka merekomendasikan hal itu utk keduanya.

����Demikian tahapan-tahapan yg dibimbingkan dalam alQuran. Bisa dilihat juga tafsir Syaikh Abdurrohman as-Sa'di ttg ayat tsb dan penjelasan Syaikh Ibn Utsaimin dlm liqo' al-Baab al-Maftuuh (39/12)).

��Hendaknya tahapan-tahapan itu diiringi dgn doa kepada Allah Sang Penguasa hati manusia. Suami tdk tergesa-gesa dalam menjatuhkan talak dan juga bersikap adil dalam menjatuhkan talak. Kadangkala talak adalah solusi dlm memecahkan masalah. Kadangkala banyak juga orang yg tergesa-gesa menjatuhkan talak shg kemudian menyesalinya.

��Semoga Allah Subhaanahu Wa Ta'ala senantiasa memperbaiki kehidupan rumah tangga kaum muslimin

-------
��✅Arsip WALIS || http://walis-net.blogspot.com/2015/03/sekilas-tentang-tahapan-talak.html

✆ WA Al Istifadah ※ WALIS ✆
✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧
الموقع الرسمي للمجموعة:
��➠http://walis-net.blogspot.com/p/depan.html

Penggunaan in syaa Allah

Penggunaan Kata "In syaa Allaah" Untuk 3 Fungsi yang Benar, dan 1 Fungsi yang Salah:


(1) untuk menekankan sebuah kepastian. Sebagaimana sabda Nabi dalam doa ziarah qubur (Dan Kami insyaa Allah akan menyusul kalian wahai penghuni kuburan).

Dan tentunya kita semua pasti meninggal. Demikian juga firman Allah ((Sesungguhnya kalian pasti akan memasuki masjdil haram in syaa Allaah dalam keadaan aman) QS Al-Fath : 27

(2) Untuk menyatakan usaha/kesungguhan akan tetapi keberhasilan pelaksanaannya di tangan Allah, seperti perkataan kita, "Bulan depan saya akan umroh in syaa Allaah"

(3) Karena ada keraguan, akan tetapi masih ada keinginan.

(4) Yaitu salah penggunaan fungsi :

Sebagai senjata untuk menolak secara halus atau agar tidak tersinggung atau marah. seperti perkataan seseorang tatkala diundang ke sebuah acara, lantas dalam hatinya ia tdk mau hadir, maka iapun berkata, "In syaa Allaah" Atau tatkala diminta bantuan lantas ia tidak berkenan, maka dengan mudah ia berlindung di balik kata "In syaa Allaah"

Inilah fenomena yang sangat disayangkan tatkala perkataan "In syaa Allaah" yang seharusnya untuk menyatakan kesungguhan malah digunakan untuk menolak.

wallaahua'lam,  moga bermanfaat

Tidur siang sunnah

��     ��    ��
〰〰〰〰〰〰〰✨
TIDUR SIANG ---------------
------   S U N N A H  -----
B E R P A H A L A -----------------

�� Tidur siang adalah
Sunnah yang diajarkan dan dilakukan oleh Rosululloh Shollallohu Alaihi Wasallaam.
�� Beliau memerintahkan kita untuk tidur siang dalam sabda beliau yang dinukilkan oleh Shohabat Anas bin Malik Rodhyallohu anhu :

قيلوا فان الشياطين لا تقيل

" Qoilulah-lah...
(Istirahat sianglah) kalian, sesungguhnya setan - setan itu tidak pernah istirahat siang.

�� Hadits Riwayat :
Abu Nu'aim didalam Ath-Thibb.
�� Dikatakan oleh :
Al-Imam Al-Albani didalam Ash-Shohihah no.1637.
(Isnadnya shohih).

�� Yang dimaksud dengan Qoilulah adalah istirahat di tengah hari, walaupun tidak disertai tidur.
( An-Nihayah fi Ghoribil Hadits ).

�� Majalah Asy-Syari'ah
No. 50/V/1430 H/2009.

✒...Nur Hadi ibnu Shoemadi ibnu Ahmad Basyir ibnu Ahmad Hambali.

�� WA Forum Komunikasi Ikhwah.

〰〰〰〰✏〰〰〰〰

Wasiat penting

Allah Ta’ala berfirman:

} ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﺸَﺎﻗِﻖِ ﺍﻟﺮَّﺳُﻮﻝَ ﻣِﻦْ ﺑَﻌْﺪِ ﻣَﺎ ﺗَﺒَﻴَّﻦَ ﻟَﻪُ ﺍﻟْﻬُﺪَﻯ ﻭَﻳَﺘَّﺒِﻊْ ﻏَﻴْﺮَ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﻧُﻮَﻟِّﻪِ ﻣَﺎ ﺗَﻮَﻟَّﻰ ﻭَﻧُﺼْﻠِﻪِ ﺟَﻬَﻨَّﻢَ ﻭَﺳَﺎﺀَﺕْ ﻣَﺼِﻴﺮًﺍ { ‏[ ﺍﻟﻨﺴﺎﺀ : 115 ‏]

Artinya: “ Dan barang siapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasinya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahanam, dan Jahanam itu seburuk-buruk tempat kembali. ” (QS. An Nisa’: 115)

meremehkan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika dibacakan kepadanya.

ﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲٍ ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻳﻘﻮﻝ : ‏« ﻓَﻤَﻦْ ﺭَﻏِﺐَ ﻋَﻦْ ﺳُﻨَّﺘِﻰ ﻓَﻠَﻴْﺲَ ﻣِﻨِّﻰ ‏» .

.Artinya: “ Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa yang membenci sunnahku maka bukan dariku.”

Mendahulukan perkataan seorang makhluk selain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam

} ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻟَﺎ ﺗُﻘَﺪِّﻣُﻮﺍ ﺑَﻴْﻦَ ﻳَﺪَﻱِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺭَﺳُﻮﻟِﻪِ ﻭَﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺳَﻤِﻴﻊٌ ﻋَﻠِﻴﻢٌ { ‏[ ﺍﻟﺤﺠﺮﺍﺕ : 1 ‏]

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” QS. Al Hujurat:1.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

” ﻣَﻦْ ﻋَﻤِﻞَ ﻋَﻤَﻠًﺎ ﻟَﻴْﺲَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺃَﻣْﺮُﻧَﺎ ، ﻓَﻬُﻮَ ﺭَﺩٌّ “

Artinya: “ Barangsiapa yang mengamalkan sebuah amalan yang tidak ada contohnya dari kami, maka amalannya tertolak. ” HR. Muslim

Sikap yang salah terhadap pemerintah 2

—————————※❉※—————————
������SIKAP-SIKAP YANG SALAH TERHADAP PEMERINTAH
[ Bag.2 dari 6 ]
—————————※❉※—————————

✒_Oleh : al Ustadz Abu Hamzah Yusuf

2⃣. Ada sekelompok orang yang membuat sebuah komunitas (jamaah) kemudian setiap anggota jamaah tersebut dituntut untuk mendengar dan taat kepadanya (sebagai pimpinannya) atau setiap anggota jamaah memberikan baiat kepadanya untuk senantiasa taat dan mendengar. Sementara itu, pemerintah yang sah ada di tengah-tengah mereka. Dengan tindakannya tersebut, mereka memosisikan diri sebagai waliyyul amri yang memiliki kekuasaan dan pemerintahan.

⛔❌Ini adalah sebuah kesalahan besar dan dosa yang besar pula. Siapa yang melakukan ini berarti telah menentang Allah Subhanahu wata’ala dan Rasul-Nya serta menyelisihi nash-nash yang syar’i. Karena itu, tidak wajib menaatinya, bahkan haram, sebab pada dasarnya yang bersangkutan tidak memiliki kekuasaan. Tidak pula pemerintahan sama sekali. Jadi atas dasar apa harus didengar dan ditaati layaknya pemerintahan yang telah tegak dan jelas?!

----------
��Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
��“Siapa yang datang kepada kalian, sedangkan pengaturan urusan kalian ada di bawah seseorang yang menjadi pemimpin kalian, dan dia datang hendak memecah belah kesatuan kalian, penggallah lehernya.”
��(HR. Muslim)

.............
��Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menjelaskan,
��“Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan agar taat kepada pemimpin-pemimpin yang sudah ada dan diketahui, yang mereka itu memiliki pemerintahan dan kekuasaan untuk mengatur urusan manusia. Bukan taat kepada yang tidak ada dan tidak diketahui. Bukan pula kepada yang tidak memiliki pemerintahan dan kekuasaan sama sekali.”
��(Majmu’ul Fatawa)

��▪��◽��▪��

⌚::B e r s a m b u n g::

✆ WA Al Istiqomah ※ WALIS ✆
✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧
الموقع الرسمي للمجموعة:
��➠http://walis-net.blogspot.com/p/depan.html

Sabtu, 22 Agustus 2015

Sikap yang salah terhadap pemerintah

—————————※❉※—————————
������SIKAP-SIKAP YANG SALAH TERHADAP PEMERINTAH
��[ Bag.1 dari 6 ]
—————————※❉※—————————

✒_Oleh : al Ustadz Abu Hamzah Yusuf

��Berikut ini beberapa keyakinan dan tindakan yang keliru terkait hubungan seorang muslim dengan pemerintahnya.

1⃣. Sebagian orang mengatakan bahwa tidak ada ketaatan dan keharusan taat kepada pemerintah, dengan alasan hadits-hadits yang memuat tentang perintah mendengar dan taat hanyalah ditujukan kepada imam yang global dan kekuasaannya meliputi seluruh dunia atau yang biasa diistilahkan dengan khalifah yang satu.

❌Tidak diragukan, pernyataan ini adalah pernyataan yang batil menyelisihi kesepakatan ahlul ilmi.

��Karena itu, al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani rahimahullah telah menukil kesepakatan dari Ibnu Baththal rahimahullah, yang mengatakan,
��“Para fuqaha telah sepakat akan wajibnya taat kepada pemerintah yang berkuasa dan berperang bersamanya. Bahkan, ketaatan kepadanya jauh lebih baik daripada memberontak terhadapnya.”
��(Fathul Bari)

-------
��Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah berkata,
��“Para ulama dari seluruh mazhab telah sepakat bahwa siapa saja yang berkuasa di sebuah negeri, maka statusnya dianggap sebagai imam dalam seluruh perkara. Jika tidak seperti ini, maka dunia tidak akan tegak karena manusia sejak zaman dahulu sebelum al-Imam Ahmad rahimahullah hingga hari ini, mereka tidak berkumpul di bawah satu imam. Tidak pernah diketahui ada seorang ulama yang menyebutkan sesuatu dari hukum yang menyatakan bahwa tidak sah kecuali dengan adanya imamterbesar.”
��(ad-Duraras-Sunniyyah fi Ajwibati an-Najdiyyah)

-------
��Al-Imam asy-Syaukani rahimahullah juga mengemukakan,
��“Seperti telah diketahui bahwa di setiap satu daerah/wilayah ada pemerintahnya. Demikian pula di daerah atau wilayah-wilayah lainnya. Tidak mengapa dengan berbilangnya pemerintahan, wajib bagi penduduk setiap daerah dan wilayah itu untuk memberikan ketaatan kepada pemerintahnya masing-masing setelah berbaiat kepadanya. Siapa yang mengingkari hal ini, dia pembohong. Dia tidak pantas diajak bicara dengan dalil, karena dia tidak dapatmemahaminya.”
��(as-Sailal-Jarrar)

-------
��Adapun asy-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan,
��“Umat Islam telah terpisah-pisah sejak zaman sahabat. Seperti yang telah diketahui, sahabat Abdullah bin Zubair di Makkah, yang lainnya ada di Syam, di Mesir, bahkan di Yaman, dan seterusnya. Kaum muslimin meyakini bahwa baiat diberikan kepada penguasa tempat mereka tinggal. Kemudian penguasa itu disebut amirul mukminin. Tak ada seorang pun yang mengingkari hal ini. Siapa yang mengingkarinya berarti hendak memecah belah kesatuan kaum muslimin dari sisi tidak komitmennya dengan baiat dan penyelisihannya dengan kesepakatan kaum muslimin sejak dahulu.”
��(al-Fatawaas-Syar’iyyah fial-Qadhaya al-’Ashriyyah)

Pada kesempatan lain, beliau kembali mengatakan,
“Sejak zaman dahulu, zaman para ulama, manusia sudah terpisah-pisah tempat tinggalnya menjadi beberapa bagian (wilayah/negara). Tiap-tiap bagian (wilayah/negara tersebut) ada pemerintahannya yang didengar dan ditaati dengan kesepakatan kaum muslimin. Tidak ada seorang pun yang mengatakan, ‘Tidak wajib taat, kecuali kepada pemimpin yang menyeluruh meliputi seluruh negeri kaum muslimin (satu khalifah).’

Tidak mungkin bagi siapa pun untuk mengatakan hal itu. Kalau sampai ada yang mengatakan demikian, berarti tidak akan ada pemimpin bagi kaum muslimin sekarang ini, dan semua manusia akan mati dalam keadaan mati jahiliah. Karena itu, pemimpin (pemerintah) ada di setiap tempat dan daerah sesuai dengan keadaan masing-masing.”
��(Syarh Riyadhus Shalihin)

Kemudian beliau menegaskan kembali,
“Imam adalah pemimpin tertinggi di sebuah negara, tidak disyaratkan dia menjadi pemimpin bagi seluruh kaum muslimin. Sebab, imam yang menyeluruh yang meliputi seluruh negeri kaum muslimin sudah tidak ada sejak dahulu. Para tokoh Islam tetap meyakini untuk memberikan loyalitas dan ketaatan kepada pihak yang menjadi pemimpin di wilayahnya, meskipun tidak memiliki pemerintahan yang umum (meliputi seluruh wilayah muslimin).”
��(asy-Syarhul Mumti’)

⌚::B e r s a m b u n g::

������������

✆ WA Al Istiqomah ※ WALIS ✆
✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧
الموقع الرسمي للمجموعة:
��➠http://walis-net.blogspot.com/p/depan.html

Dunia negeri cobaan dan ujian vs surga

Jumat, 21 Agustus 2015

Jenis jenis Sahabat

��SEBERAPA JUJURKAH PERSAHABATANMU ❓

������

��Hampir semua insan yang ada di dunia memiliki Sahabat. Bahkan banyak orang yang berubah menjadi baik ataupun jelek Dikarenakan persahabatan.

�� Yang jadi pertanyaan Seberapa Jujurkah Anda dalam bersahabat selama ini tentu Anda sendirilah yang bisa menjawabnya.

�� Syaikh Ibnu Utsaimin Rohimahullohu dalam Syarh Hilyatu Tholabul Ilmi membagi 3 jenis tipe manusia dalam persahabatan :

��1⃣ Sahabat manfaat

▪ Sahabat yang dia mau bergaul dengan kita tatkala dia bisa mengambil manfaat Dari harta, kedudukan yang ada pada kita atau selainya, namun tatkala dia tidak bisa mengambil manfaat darimu dia menjadi musuh kamu dia seakan -akan tidak mengenalmu. Tatkala kita butuh bantuan padanya dia cuek tidak mau peduli. Ini adalah jenis Sahabat yang harus kita hindari

��2⃣ Sahabat Ladzah

➰ Sahabat yang dia tidak mau bergaul denganmu kecuali jika dia bisa bersenang – senang denganmu akan tetapi dia tidak bisa memberi manfaat padamu Dan dia juga tidak bisa mengambil manfaat darimu. Jenis ini harus kita hindari

��3⃣ Sahabat Fadhilah

�� Sahabat yang bisa membukakan pintu kebaikan padamu, jika kamu salah mau menegurnya, menasehatimu, bersahabat denganmu hanya karena Alloh tidak ada tendensi lain

��Jenis terakhir inilah jenis Sahabat yang kita impikan Dan sebisa mungkin kita mencarinya,yang akan selalu bersama kita tatkala suka maupun duka, terlebih lagi tatkala kita berada dalam keadaan terpuruk jenis Sahabat terakhir ini pula akan berusaha memberi semangat

��Bersahabatlah dengan dilandasi dengan ketaqwaan Dan keikhlasan
Jika kita menjadi Sahabat berusahalah untuk menjadi sahabat Fadhilah Dan jika kita mencari sahabat Carilah Sahabat Fadhilah pula.

Wallohu A’lam.

✒�� Abu Hamzah Rifqi Al Marony

**

���� FIK

����������������

���� Turut Mempublikasikan :

�� Tholibul Ilmi Cikarang
___________________________

Masyarakat awan harus diingatkan!

��✊���� MENTAHDZIR ORANG AWWAM DARI AHLI BID'AH

✒�� Asy Syaikh Rabi' bin Hadi al Madkhali hafizhahullah

�� Pertanyaan: Apa pendapat Anda terhadap seseorang yang enggan untuk mendengarkan bantahan-bantahan (para ulama), ketika dia ditanya tentang alasannya, maka dia menjawab: "Sungguh orang yang bertanya kepadaku masih awwam, belum baik dalam membaca al-Qur'an."
Bagaimana pendapat Anda? Baarakallahu fiikum.

�� Jawaban: Kalau dia seorang yang awwam, maka dia diajarkan Akidah dan dia diperingatkan dari bahaya ahli bid'ah. Orang-orang awwam pada saat sekarang ini, kebanyakan merupakan tentara dari ahli bid'ah, maka wajib untuk men-tahdzir dari mereka (ahli bid'ah).

�� Katakan kepadanya (orang awwam): "Si fulan memiliki kebid'ahan demikian dan demikian. Dan kalau kamu mendengarkan ucapannya, bisa membahayakanmu, maka jangan membaca kitabnya dan jangan mendengar rekamannya", dan peringatkan dari ucapannya.

✊ Orang awwam butuh untuk diperingatkan dari bahaya ahli bid'ah, maka ingatkan dia dengan sebuah kaidah:

��"Sungguh ilmu ini merupakan agama, maka perhatikan dari siapa kamu mengambil agamamu."

���� Di zaman sekarang, orang-orang awwam merupakan target utama dari ahli bid'ah. Mereka mengatakan kepadamu: "Jangan biarkan mereka orang awwam membaca kitab-kitab bantahan,...jangan,...jangan! Ini bisa menyia-nyiakan mereka."

�� Sumber: Majmu Kutub war Rasaail wa Fataawa. 14/273 Karya: Fadhilatu Syaikh al Allamah Rabi' bin Hadi al Madkhali hafizhahullah. [http://www.ajurry.com/vb/showthread.php?t=43449]

�� Alih bahasa : Syabab Forum Salafy

�� Arsip WSI || http://forumsalafy.net/mentahdzir-orang-awwam-dari-bahaya-ahli-bidah/

✆ WA Al Istiqomah ※ WALIS ✆
✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧
الموقع الرسمي للمجموعة:
��➠http://walis-net.blogspot.com/p/depan.html
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Doa angkat tangan?

�� �� �� �� �� ��

HUKUM MENGANGKAT TANGAN DAN BERDOA SETIAP SELESAI SHALAT.

Pertanyaan:
Apa hukumnya mengangkat kedua tangan dan berdoa selesai shalat?

Jawaban:
Bukanlah perkara yang disyariatkan ketika seseorang menyempurnakan kemudian mengangkat kedua tangannya dan berdoa. Adapun apabila ia ingin berdoa, berdoa ketika shalat lebih afdhal daripada ia berdoa setelah selesai shalat. Oleh karena itu Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam memberikan bimbingan dalam hal ini sebagaimana dalam hadits Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu ketika menyebutkan bacaan tasyahhud, "Kemudian hendaknya memilih doa yang ia inginkan,"

Adapun yang dilakukan sebagian orang, setiap selesai shalat sunnah mereka mengangkat tangannya, bahkan hampir- hampir bisa dikatakan kalau ia tidak pernah meninggalkannya, karena engkau melihatnya ketika mengerjakan shalat dan ia membaca tasyahhud dalam shalat sunnahnya, apabila ia salam ia mengangkat kedua tangannya, seakan-akan -wallahu a'lam- hanya mengangkat tangan belaka, kemudian ia mengusap wajahnya. Semua ini ia lakukan dalam rangka menjaga doa ini yang ia kira merupakan perkara yang disyariatkan, padahal hal ini bukan perkara yang disyariatkan. Maka, menjaga amalan tersebut sampai tingkatan seperti ini teranggap sebagai suatu amalan bid'ah.

�� Sumber artikel:
Majmu' Fatawa wa Rasa-il asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin 13/253-254

___________________ ✒
Alih bahasa:
Ust. Abdulaziz Taufiq al Bantuly حفظه الله

�� www.salafybpp.com | TIS

Sakit bersabarlah

✨������������

CIRI- CIRI TERKENA SIHIR DAN CARA MENGHILANGKANYA
____________________________✏

Bagaimana cara menghilangkan sihir suami istri dan apa ciri-ciri yang dhohir bila terkena sihir tersebut? Jazaakumullaahu khoiiron...

Jawab: ����

(Oleh Ustadz Askari hafizhahulloh)

Wa anta jazakallahu khoiron,

sihir amalan kufur, diantara jenis sihir adalah sihir yang merusak hubungan suami istri. Dan disebutkan diantara tanda-tandanya, dimana seorang istri terjadi perubahan, tidak seperti biasanya, tidak seperti normalnya, melakukan hal-hal yang aneh, cepat bereaksi, cepat marah misalnya, ketika suaminya mendekat maka dia menolaknya. Padahal sebelumnya mereka saling cinta-mencintai, tanpa ada sebab maka dia menolaknya. Ketika suaminya mendekat, maka dia melihat sesuatu yang mengerikan misalnya.Maka apabila terlihat tanda-tanda tersebut, maka hendaknya diobati.

Cara mengobatinya, meruqyah, istrinya diruqyah, dibacakan ayat-ayatAllah subhanahu wata'ala dengan sabar, dengan penuh kesabaran sambil berdoa kepada Allah subhanahu wata'ala semoga Allah menyembuhkannya. Dan tidak diperbolehkan mengobati sihir dengansihir.

Istrinya terkena sihir, lalu dia datang ke dukun, meminta untuk melepaskan sihir. Datang ke dukun ingin menghilangkan sihir dengan mantra sihir pula, ini haram, kufur, tidak diperbolehkan.

Maka dengan cara ruqyah, meruqyah sambil menyerahkan kepada Allah subhanahu wata'ala, bertawakal kepada Allah azza wa jalla, mungkin sembuh, mungkin pula tidak. Yang menyembuhkan Allah subhanahu wata'ala. Dan semoga apabila dia bersabar dengan penyakitnya tersebut,Allah subhanahu wata'ala memberi yang terbaik. Dalam shahih Al Imam Al Bukhari, Ibnu Abbas radhiyallahu ta'ala anhuma mengatakan: ����

و عني عَطَاءُ بْنُ أَبِي رَبَاحٍ، قَالَ: قَالَ لِي ابْنُ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما " أَلَاأُرِيكَ امْرَأَةً مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ؟، قُلْتُ: بَلَى، قَالَ: هَذِهِ الْمَرْأَةُ السَّوْدَاءُ أَتَتِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ: إِنِّي أُصْرَعُ، وَإِنِّي أَتَكَشَّفُ فَادْعُ اللَّهَ لِي، قَالَ: إِنْ شِئْتِ صَبَرْتِ وَلَكِ الْجَنَّةُ، وَإِنْ شِئْتِ"دَعَوْتُ اللَّهَ أَنْ يُعَافِيَكِ، فَقَالَتْ: أَصْبِرُ، فَقَالَتْ: إِنِّي أَتَكَشَّفُ، فَادْعُ اللَّهَ لِي أَنْ لَا أَتَكَشَّفَ، فَدَعَا لَهَا

Dari ‘Athaa’ bin Abi Rabbaah, ia berkata: Telah berkata kepadaku Ibnu ‘Abbaas -semoga Allah meridhainya-: “Maukah aku tunjukkan kepadamu wanita penghuni surga?”.

Aku berkata: “Ya”.Ia berkata: “Wanita berkulit hitam ini pernah mendatangi Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, dan berkata:‘Sesungguhnya aku menderita penyakit ayan, dan (ketika kambuh) pakaianku tersingkap. Berdoalah kepada Allah (untuk kesembuhanku)’.

Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Jika engkau ingin, maka bersabarlah dan bagimu balasan surga. Dan jika engkau ingin, aku akanberdoa kepada Allah untuk menyembuhkanmu’.Wanita itu berkata: ‘Aku akan bersabar.

Akan tetapi (jika penyakitku kambuh), pakaianku tersingkap.

Berdoalah kepada Allah untukku agar pakaianku tidak tersingkap’. Maka beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam berdoa untuknya”

(Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 5652).

➡Maka yang menjadi syahid, bahwa seorang kesurupan atau terkena gangguan syaithan, sihir, mungkin sembuh, mungkin pula dia tidak sembuh dengan hikmah yang Allah subhanahu wata'ala kehendaki bagi seorang hamba. Mungkin saja Allah azza wa jalla tidak menyembuhkan seorang hamba dari penyakit tersebut,agar Allah subhanahu wata'ala memberikan yang terbaik di akhirat.

Mendapatkan kenikmatan di akhirat, mendapatkan jaminan al jannah. Oleh karena itu apabila ada seorang keluarganya terkena penyakit gangguan tersbut, bersabar.

Sabar meruqyah, sambil berdoa kepada Allah subhanahu wata'ala semoga Allah azza wa jalla memberi padanya kesembuhan.

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

��✏ Wa Tsabat 'Ala Sunnah〰��

����

❓Bagaimana cara menghilangkan sihir dan ciri ciri terkena sihir...dijawab oleh Al Ustadz Abu Karimah Askari

✆ WA Al Istifadah ※ WALIS ✆
✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧
الموقع الرسمي للمجموعة:
��➠http://walis-net.blogspot.com/p/depan.html
��Unduh audio��

Kamis, 20 Agustus 2015

Gambar emoticon di messager

⛔��✔

♻HUKUM MENGGUNAKAN EMOTICON DAN SMILEY GAMBAR DALAM APLIKASI MESENGGER
.Fatwa syaikh bin baz

بسم الله و الصلاة والسلام على رسول الله...اما بعد
Hal ini masuk dalam keumuman  larangan Nabi tentang gambar dan wajibnya menghapusnya.sebagaimana dalam hadits Aliرضي الله عنه secara marfu’:
dari Hayyan bin Husain dia berkata,:telah mengatakan kepadaku Ali رضي الله عنه ketahuilah aku akan mengutusmu atas apa yang Rosulullah telah mengutusku dengannya:Janganlah kamu biarkan ada suatu gambarpun kecuali kamu harus menghapusnya dan tidaklah ada kubur yang ditinggikan kecuali kamu meratakannya(riwayat Muslim,abu dawud d
an At tirmidzi).demikian juga sebagaimana dikabarkan oleh Nabi:bahwa orang yang menggambar sesuatu yang terkandung didalamnya ruh.akan diadzab di neraka jahannam ,dan demikian dikabarkan juga dalam beberapa hadits lainnya.
✅Walaupun para ulama berbeda pendapat tentang gambar fotografi modern,akan tetapi mereka tidak berselisih dalam dua keadaan yang dikandung semuanya dalam syareat.
✔Pertama:gambar 3 dimensi seperti patung dan yang semisalnya
✔Kedua:Gambar lukisan(makhluk bernyawa)...seperti termasuk juga gambar-gambar (emoticon)yang sering muncul di internet.
adapun pendapat yang mengatakan bukan gambar,tidaklah benar.    Karena adanya dua mata dan bibir dengan bentuk bulat seperti ini merupakan gambar secara nyata yang Jibril  عليه السلام memerintahkan agar memotongnya sehingga tidak berwujud gambar lagi.Sebagaimana disebutkan dalam hadits:bahwa jibril menolak masuk kedalam rumah Rasulullah karena adanya gambar didepan pintu rumah beliau.Pada hari berikutnya Jibril mengatakan:perintahkanlah untuk memotong kepala gambar tersebut,sehingga sampai menyerupai pohon".(DishahihkanAl Albany dalam Ghayatul Maram).

Hal ini menunjukkan bahwa suatu bentuk gambar kepala yang bila dipotong maka gambar yang tersisa  tersebut seolah-olah bentuknya menjadi seperti pohon.Wallahulmusta’an.
Dari kitab Al Qoulul Mufid fi hukmi At tashwir lissyaikh bin baz
.Fatwa syaikh zaid Al Madkhaly

Pertanyaan ini ditranskrip dari kaset Syaikh Zaid Al Madkhaly ketika menjawab pertanyaan,diantaranya tentang gambar emoticon dan smiley dalam aplikasi mesengger

✔Penanya:apa hukum gambar yang terkandung di dalamnya ruh dalam komputer yang biasa dikirimkan diantara ikhwah yang melakukan chatting,dalam rangka mengungkapkan ucapannya seperti gambar laki-laki yang tersenyum menunjjukan keadaan ridla,atau gambar orang yang sedang marah menunjjukkan dia juga sedang marah.

��Maka dijawab oleh As syaikh:

Beberapa istilah tersebut tidak ada dasarnya dalam syareat,dan tidakk ada
kebutuhan penggunaan gambar kecuali karena darurat.Dalam hal ini tidak ada unsur darurat.Simbol-simbol tersebut tidak  ada dasarnya,dan kami tidak membolehkan hal tersebut.Adapun bila ada kebutuhan sebagian mereka dengan sebagian yang lainnya maka hendaknya menggunakan peranta
raan(yang diprerbolehkan-pent).Adapun simbol-simbol  seperti ini,yang menunjukan tanda keridlaan dan kemarahan,hal tersebut bukan termasuk dari  manhaj ahlussunnah wal jama’ah.

Sumber:ajurry.com

��المصدر: منتديات الامام الآجري

WA Miratsul Anbiya Indonesia

Hisbi adalah ?

Hai perokok

����HADIAH BAGI ANDA YANG MASIH MEROKOK!!!                           HUKUM MEROKOK, MENJUAL DAN MEMPERDAGANGKANNYA

Oleh Imam Ahlussunnah Syaikh ‘Allaamah ‘Abdul ‘Aziz bin Baz –semoga Allah merahmati beliau-

Pertanyaan: Apa hukum merokok? Apakah hal tersebut haram ataukah makruh?  Dan apa hukum menjual serta memperdagangkannya?

Jawab: 

Rokok hukumnya haram, karena rokok itu buruk dan mengandung banyak kerusakan. Allah -subhanahu wa ta’ala- hanya membolehkan bagi hamba Nya perkara-perkara yang baik berupa makanan, minuman, dan selainnya dan Allah mengharamkan atas hambanya perkara-perkara  yang buruk.

Allah -subhanahu wa ta’ala- berfirman : “Mereka bertanya kepadamu, apakah yang dihalalkan bagi mereka, Katakanlah : Yang dihalalkan bagi kalian adalah yang baik-baik”. (Surat Al Maidah ayat 4)

Demikian juga dengan firman Nya, ketika menyifati Nabi -sholallohu ‘alaihi wa salam- “….yang menyuruh mereka berbuat yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk bagi mereka” (Surat Al A’raf ayat 157)

Rokok dengan berbagai jenisnya tidak termasuk dari kebaikan, bahkan dia termasuk dari keburukan, dan demikian juga dengan semua yang memabukkan itu adalah bagian dari keburukan.

Tidak boleh merokok, menjualnya ataupun memperdagangkannya, karena didalamnya terdapat kerusakan yang besar dan akibat-akibat yang jelek.

Maka wajib bagi seseorang yang merokok atau memperdagangkannya untuk segera bertaubat dan kembali kepada Allah -subhanahu wa ta’ala-, menyesali atas apa yang telah dilakukan, dan bersungguh-sungguh untuk tidak mengulanginya.

Barang siapa bertaubat dengan sebenar-benarnya, niscaya Allah akan mengampuninya, sebagaimana firmanNya: “

….dan bertobatlah kalian semua kepada Allah wahai orang-orang yang beriman supaya kalian beruntung”. (Surat An Nur ayat 31) dan juga firmanNya “Dan sungguh, Aku Maha Pengampun bagi yang bertaubat, beriman dan berbuat kebajikan, kemudian tetap dalam petunjuk”. (Surat Thaha ayat 82).

Dan telah bersabda Nabi –sholallohu ‘alaihi wa salam- “Taubat akan menghapuskan dosa-dosa  yang telah lalu” dan juga sabda Beliau “Orang yang bertaubat dari dosa, seperti orang yang tidak memiliki dosa”

Sumber: Almuntaqo karya Ibnu Baz –rohimahullah- Majmu’ (82/19)

Semoga Allah membalasi dengan kebaikan bagi siapa yang membacanya dan membantu menyebarkannya.

والله أعلم

Alih Bahasa : Syabab Forum Salafy Indonesia

***

حكم شرب الدخان وبيعه والاتجار به
لإمام أهل السنة الشيخ العلامة عبد العزيز بن باز رحمه الله

السؤال : ما حكم شرب الدخان؟ وهل هو حرام أم مكروه ؟ وما حكم بيعه والاتجار فيه ؟

الجواب : الدخان محرم؛ لكونه خبيثا ومشتملا على أضرار كثيرة، والله سبحانه وتعالى إنما أباح لعباده الطيبات من المطاعم والمشارب وغيرها،

وحرم عليهم الخبائث، قال الله سبحانه وتعالى: {يَسْأَلُونَكَ مَاذَا أُحِلَّ لَهُمْ قُلْ أُحِلَّ لَكُمُ الطَّيِّبَاتُ}(سورة المائدة:4)
وقال سبحانه في وصف نبيه محمد صلى الله عليه وسلم: {يَأْمُرُهُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ} (سورة الأعراف:157)
والدخان بأنواعه كلها ليس من الطيبات بل هو من الخبائث وهكذا جميع المسكرات كلها من الخبائث،
والدخان لا يجوز شربه ولا بيعه ولا التجارة فيه؛ لما في ذلك من المضار العظيمة والعواقب الوخيمة.
والواجب على من كان يشرب أو يتجر فيه البدار بالتوبة والإنابة إلى الله سبحانه وتعالى،
والندم على ما مضى، والعزم على ألا يعود في ذلك ،
ومن تاب صادقا تاب الله عليه كما قال عز وجل: {وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ} (سورة النــور:31)،
وقال سبحانه: {وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِّمَن تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَى} (سورة طـه:82)
وقال النبي صلى الله عليه وسلم: « التوبة تجب ما كان قبلها »،
وقال عليه الصلاة والسلام: « التائب من الذنب كمن لا ذنب له ».
المصدر / المنتقى لابن باز رحمه الله مجموع(19/82)

جزى الله خيراً من قرأها وساعدنا على نشرها .

مع تحيات
الملتقى السلفي بمكة

لمتابعتنا على تويتر
راجِع @ff1ffy’s تغريدة: https://twitter.com/ff1ffy/status/515213213923672064

Rabu, 19 Agustus 2015

Sholawat nariyah

---------------------------------
♨��SHALAWAT NARIYAH
---------------------------------

����Shalawat jenis ini banyak tersebar dan diamalkan di kalangan kaum muslimin. Dengan suatu keyakinan, siapa yang membacanya 4444 kali, hajatnya akan terpenuhi atau akan dihilangkan kesulitan yang dialaminya. Berikut nash shalawatnya:

اللهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَمًا تآمًا عَلَى سَيِّدِنَا مًحَمَّدٍ الَّذِي تُنْحَلُ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَ تُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِيْمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ عَدَدَ كَلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ

“Ya Allah , berikanlah shalawat dan salam yang sempurna kepada Baginda kami Nabi Muhammad, yang dengannya terlepas semua ikatan kesusahan dan dibebaskan semua kesulitan. Dan dengannya pula terpenuhi semua kebutuhan, diraih segala keinginan dan kematian yang baik, dan dengan wajahnya yang mulia tercurahkan siraman kebahagiaan kepada orang yang bersedih. Semoga shalawat ini pun tercurahkan kepada keluarganya dan para sahabatnya sejumlah seluruh ilmu yang Engkau miliki.”

����Para pembaca, bila kita merujuk kepada Al Qur’an dan As Sunnah, maka kandungan shalawat tersebut sangat bertentangan dengan keduanya. Bukankah hanya Allah semata yang mempunyai kemampuan untuk melepaskan semua ikatan kesusahan dan kesulitan, yang mampu memenuhi segala kebutuhan dan memberikan siraman kebahagiaan kepada orang yang bersedih?!

��Allah berfirman (artinya):

“Katakanlah (wahai Muhammad): Aku tidak kuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak pula mampu menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentunya aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan tertimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan dan pembawa khabar gembira bagi orang-orang yang beriman.”
��(Al A’raf: 188)

��Dan juga firman-Nya (artinya):

“”Katakanlah (wahai Muhammad): Panggillah mereka yang kalian anggap (sebagai tuhan) selain Allah. Maka mereka tidak akan mempunyai kekuasaan untuk menghilangkan bahaya darimu dan tidak pula memindahkannya.”
��(Al-Isra: 56)

��☀Para ahli tafsir menjelaskan, ayat ini turun berkenaan dengan kaum yang berdo’a kepada Al Masih, atau malaikat, atau sosok orang shalih dari kalangan jin.
��(Tafsir Ibnu Katsir 3/47-48)

����Seorang laki-laki datang kepada Nabi , lalu mengatakan: مَا شَاءَ اللهَُ وَ شِئْتَ

“Berdasarkan kehendak Allah dan kehendakmu”. Maka beliau bersabda:

أَجَعَلْتَنِيْ لِلَّهِ نِدًّا ؟!

“Apakah engkau hendak menjadikanku sebagai tandingan bagi Allah? Ucapkanlah: مَا شَاءَ اللهَُ وَحْدَهُ “Berdasarkan kehendak Allah semata”.
��(HR. An-Nasa’i dengan sanad yang hasan) (Lihat Minhaj Al-Firqatin Najiyah hal. 227-228, Muhammad Jamil Zainu)

����Maka dari itu, jelaslah dari beberapa dalil diatas bahwasanya Shalawat Nariyah terkandung padanya unsur pengkultusan yang berlebihan terhadap diri Nabi hingga menyejajarkannya dengan Allah . Tentunya yang demikian ini merupakan salah satu bentuk kesyirikan yang dimurkai oleh Allah dan Nabi-Nya.

•••••••••
Baca di:
��➦http://walis-net.blogspot.com/2015/08/tasawuf-dan-shalawat-nabi.html?m=1

-----BACA JUGA-----

��SHALAWAT NARIYAH

----------------------

����Shalawat jenis ini banyak tersebar dan diamalkan di kalangan kaum muslimin. Bahkan ada yang menuliskan lafadznya di sebagian dinding masjid. Mereka berkeyakinan, siapa yang membacanya 4444 kali, hajatnya akan terpenuhi atau akan dihilangkan kesulitan yang dialaminya.

����Ada beberapa hal yang perlu dijadikan catatan berkaitan dengan shalawat ini:

▪1- Sesungguhnya aqidah tauhid yang diseru oleh Al Qur’anul Karim dan yang diajarkan kepada kita dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, mengharuskan setiap muslim untuk berkeyakinan bahwa Allah-lah satu-satunya yang melepaskan ikatan (kesusahan), membebaskan dari kesulitan, yang menunaikan hajat, dan memberikan manusia apa yang mereka minta. Tidak diperbolehkan bagi seorang muslim berdoa kepada selain Allah untuk menghilangkan kesedihan atau menyembuhkan penyakitnya meski yang diminta itu seorang malaikat yang dekat atau nabi yang diutus.

▪2- Bagaimana mungkin Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam rela dikatakan bahwa dirinya mampu melepaskan kesulitan, menghilangkan kesusahan dsb, sedangkan Al Qur’an menyuruh beliau untuk berkata:

“Katakanlah: ‘Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman’.”
��(Al-A’raf: 188)

•••••••
Baca di:
--------------------------------------
♻��SHALAWAT-SHALAWAT BID'AH
--------------------------------------

Klik:
��✅http://walis-net.blogspot.com/2015/08/shalawat-shalawat-bidah.html

✆ WA Al Istifadah ※ WALIS ✆
✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧
الموقع الرسمي للمجموعة:
��➠http://walis-net.blogspot.com/p/depan.html