Sabtu, 19 November 2016

Kencing berdiri

Hukum Kencing Berdiri

• - قال الإمام عبد العزيز ابن باز

- رحمه الله  تبارك و تعالى - :

• - Al-Imam Abdul Aziz bin Baz -rahimahullah Tabaraka wa Ta'ala- berkata:

• - لا حرج في البول قائماً ، ولا سيما عند الحاجة إليه ؛ إذا كان المكان مستورا لا يرى فيه أحد عورة البائل ، ولا يناله شيء من رشاش البول ؛ لما ثبت عن حذيفة - رضي الله عنه - : « أن النبي - صلى الله عليه وسلم - أتى سباطة قوم فبال قائماً » .

• - Tidak mengapa kencing sambil berdiri, terlebih ketika ada kebutuhan; apabila tempatnya tertutup tidak ada seorang yang dapat melihat aurat orang yang kencing, dan tidak terkena percikan air kencingnya; karena telah shahih dari Hudzaifah -radhiallah 'anhu- "Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mendatangi tempat pembuangan sampah suatu kaum lalu beliau kencing dengan berdiri".

• - ولكن الأفضل : البول عن جلوس ؛ لأن هذا هو الغالب من فعل النبي - صلى الله عليه وسلم - ، ولأنه أستر للعورة ، وأبعد عن الإصابة بشيء من رشاش البول .

• - Akan tetapi yang lebih utama adalah: kencing sambil duduk; karena demikian itulah yang sering dilakukan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan ini lebih menutupi aurat, dan lebih aman dari terkena percikan air kencing

【 مجموع فتاوى ومقالات    (٣٥/١٠) 】

【 https://goo.gl/2wbYsE 】


Tidak ada komentar:

Posting Komentar