Minggu, 02 Oktober 2016

Hadist dhaif doa tahun baru

Hadits Dhaif dan Maudhu' Seputar Tahun Baru Hijriyah ini, diharapkan umat bisa terhindarkan dari amal dan keyakinan yang tidak berdasar.

من صام اخر يوم من ذي الحجة و اول يوم من المحرم فقد ختم السنة الماضية بصوم وافتتح السنة المستقبلة بصوم جعل الله له كفارة خمسين سنة

Barangsiapa berpuasa di hari terakhir bulan Dzulhijjah dan awal Muharram, maka ia telah menutup tahun lalunya dengan puasa dan membuka tahun barunya dengan puasa. Allah menjadikan baginya kaffarah lima puluh tahun.

Derajat Hadits
Hadits di atas adalah maudhu' (palsu). Ibnul Jauzi (Abdurrahman bin Abil Hasan ‘Ali bin Muhammad bin ‘Ubaidillah al-Qurasyi) mengetengahkan hadits ini dalam Al-Maudhu'at dengan sanad sampai kepada Ibnu Abbas. Namun, di dalam sanadnya ada dua perawi pendusta dan pemalsu hadits.

"Al-Harawi dan Wahb, keduanya adalah pendusta dan pemalsu hadits," kata Ibnul Jauzi. As-Suyuthi dan Asy-Syaukani melakukan penilaian yang sama.

Syaikh Al Albani di dalam Silsilah Adh Dha’ifah menyebutkan bahwa hadits di atas adalah hadits maudhu’ (palsu). Menurut Imam Al Munawi, dalam sanad hadits tersebut terdapat Al Haitsam bin Habib yang telah didha’ifkan oleh Imam Adz Dzahabi.

Doa awal Tahun

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمٰوَاتِ وَمَا فِي اْلاَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ وَلاَ يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ ×7

DO’A AKHIR TAHUN
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. اَللّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِي عَنْهُ فَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ وَنَسِيْتُهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلُمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْهُ بَعْدَ جَرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي أَسْتَغْفِرُكَ، فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْأَلُكَ اَللّهُمَّ يَا كَرِيْمُ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ أَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّي وَلاَ تَقْطَعْ رَجَائِي مِنْكَ يَا كَرِيْمُ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ ×3

Dalam buku kecil Majmuk Syarif yg banyak tersebar dikalangan masyarakat, disebutkan tentang kelebihan membaca doa di akhir dan awal tahun mengikut kiraan Hijrah.

Dinyatakan dalam buku tersebut :

“inilah doa akhir tahun iaitu hendaklah dibaca 3 kali pada akhir waktu asar 29 atau 30 haribulan Zulhijjah. Siapa membaca doa ini pada waktu tersebut, syaitan berkata “susah bagiku dan sia-sialah pekerjaanku pada setahun ini kerana dibinasakan dengan satu akibat membaca doa-doa ini, maka Allah mengampunkan semua dosanya”

Sementara kelebihan doa awal tahun pula dinyatakan :

“inilah doa awal tahun iaitu hendaklah dibaca 3 kali selepas sembahyang Maghrib pada malam satu haribulan Muharam. Siapa membacanya, sesungguhnya syaitan berkata : “ia sudah amanlah anak Adam ini daripada aku barang yang tinggal daripada umumnya pada ini tahun kerana sesungguhnya Allah sudah mewakilkan dua malaikat memeliharanya daripada fitnah syaitan, inilah doanya”

Para ulama menerangkan bahwa : 'Doa ini adalah doa yang direka dan bukan berasal dari Nabi Muhammad sholallahu alaihi wa salam. juga bukan berasal dari para sahabat rhodiyallahu anhum, tabii’n dan tidak juga terdapat dalam buku-buku musnad, tidak juga dalam dalam buku maudhuat (buku yang mengumpulkan hadis palsu). Doa ini hanya dibuat oleh syeikh jadi-jadian. Dan perkataan “Berkatalah syaitan berkata “susah bagiku dan sia-sialah pekerjaanku pada setahun ini karena dibinasakan dengan satu akibat membaca doa-doa ini” merupakan suatu pembohongan yang sangat besar ke atas nama Allah dan Rasul-Nya”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar