Sabtu, 15 Juli 2017

Jangan dusta

Sesungguhnya Islam tidaklah mengajarkan umatnya dengan prinsip si Yahudi Machiavelli, tujuan menghalalkan segala cara.

Maka jika mereka-mereka ini muslim, sungguh tegak berlaku hukum antara mereka dengan kita -kaum muslimin- Kitabullah Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam.

Firman Allah Ta’ala:

وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى الإثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ (٢)

"…. dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya." (QS. Al-Maidah: 2)

Allah Ta’ala juga berfirman:

إِنَّمَا يَفْتَرِي الْكَذِبَ الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْكَاذِبُونَ (١٠٥)

“Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta.” (QS. An Nahl: 105)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

عليكم بالصدق فإن الصدق يهدي إلى البر وإن البر يهدي إلى الجنة وما يزال الرجل يصدق ويتحرى الصدق حتى يكتب عند الله صديقا وإياكم والكذب فإن الكذب يهدي إلى الفجور وإن الفجور يهدي إلى النار وما يزال الرجل يكذب ويتحرى الكذب حتى يكتب عند الله كذابا

“Wajib atas kalian untuk jujur, sesungguhnya kejujuran itu akan membimbing kalian menuju ke kebajikan, dan kebajikan akan membimbing menuju surga, dan tidaklah seorang laki-laki itu jujur dan berusaha untuk jujur maka dia akan dicatat di sisi Alloh sebagai Siddiq. Hati-hati kalian dari dusta karena sesungguhnya dusta itu membimbing menuju kefajiran dan kefajiran membimbing menuju ke neraka, dan tidaklah seseorang itu berdusta dan berusaha untuk berdusta maka akan dicatat di sisi Alloh sebagai Pendusta”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar