KEDUDUKAN AMAR MAKRUF NAHI MUNGKAR DALAM ISLAM
Saudara-saudara kami kaum muslimin dimanapun anda berada...
Semoga Allah ta'ala memberi hidayah dan taufik kepada kita semua...
Amar makruf nahi mungkar atau mengajak manusia kepada kebaikan, mencegah mereka dari kemungkaran dalam agama Islam memiliki kedudukan yang agung. Menjadi satu pilar dari pilar-pilar agama Islam nan mulia. Bahkan menjadi keutamaan dan kelebihan umat Islam atas umat lainnya di muka bumi ini.
Allah ta'ala memberikan kabar gembira tersebut kepada kaum muslimin:
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّـهِ ۗ ﴿١١٠﴾
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah." (Ali Imran: 110)
AMAR MAKRUF NAHI MUNGKAR BENTUK SAYANG KEPADA SAUDARANYA
Karena agungnya amalan amar makruf nahi mungkar dalam Islam, demikian pula karena amalan amar makruf nahi mungkar tersebut sebagai sebab keberuntungan, maka hendaknya sekelompok kaum tetap tegak melakukan amalan mulia ini.
Allah ta'ala berfirman:
وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ ۚ وَأُولَـٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ ﴿١٠٤﴾
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung." (Ali Imran: 104(
Demikian pula hamba Allah yang shalih Luqman pernah mewasiatkan kepada putranya:
يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنكَرِ وَاصْبِرْ عَلَىٰ مَا أَصَابَكَ ۖ إِنَّ ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ ﴿١٧﴾
“Wahai putraku! Tegakkanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (Luqman: 17)
Bahkan kewajiban ini berlaku bagi setiap hamba, sesuai dengan kadar maksimal kemampuan mereka. Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam haditsnya:
مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيمَانِ
"Barang siapa yang melihat satu kemungkaran, maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka dengan lisannya dan jika tidak mampu maka dengan hatinya, dan itu selemah-lemahnya iman." (HR. Muslim)
Di antara hikmah ditegakkannya amar makruf nahi mungkar adalah dalam rangka menyelamatkan umat dari berbagai kerusakan dan kebinasaan. Bahkan pelaksanaan amar makruf nahi mungkar sebagai bukti sayang seorang muslim kepada saudaranya yang lain.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَثَلُ الْقَائِمِ عَلَى حُدُودِ اللَّهِ وَالْوَاقِعِ فِيهَا كَمَثَلِ قَوْمٍ اسْتَهَمُوا عَلَى سَفِينَةٍ ، فَأَصَابَ بَعْضُهُمْ أَعْلاَهَا وَبَعْضُهُمْ أَسْفَلَهَا ، فَكَانَ الَّذِينَ فِى أَسْفَلِهَا إِذَا اسْتَقَوْا مِنَ الْمَاءِ مَرُّوا عَلَى مَنْ فَوْقَهُمْ فَقَالُوا : لَوْ أَنَّا خَرَقْنَا فِى نَصِيبِنَا خَرْقاً ، وَلَمْ نُؤْذِ مَنْ فَوْقَنَا . فَإِنْ يَتْرُكُوهُمْ وَمَا أَرَادُوا هَلَكُوا جَمِيعاً ، وَإِنْ أَخَذُوا عَلَى أَيْدِيهِمْ نَجَوْا وَنَجَوْا جَمِيعاً
"Perumpamaan orang yang menjalankan perintah Allah dengan orang yang melanggarnya seperti beberapa orang yang hendak menaiki kapal, mereka melakukan undian untuk menaikinya, akhirnya sebagian mereka menempati bagian atas dan yang lain bagian bawah. Penumpang yang berada di bawah ketika hendak mengambil air selalu melewati orang-orang yang berada di atas, lalu ada di antara mereka yang mengusulkan,
"Apa tidak sebaiknya, kita lubangi tempat kita sehingga tidak mengganggu orang yang berada di atas kita."
Jika mereka semua meninggalkan (tidak mencegahnya), maka mereka semua akan binasa, namun jika mereka mencegahnya, maka mereka akan selamat, selamat semuanya." (HR. al-Bukhari, at-Tirmidzi dan Ahmad)
Demikianlah sejatinya amar makruf nahi mungkar merupakan bukti sayang seorang muslim kepada saudaranya yang lain, sebagai sarana untuk mencapai keberuntungan bersama dan tercegahnya malapetaka menimpa mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar